Harga Emas Melandai Dipicu Meredanya Kekhawatiran Soal Virus Corona

Harga emas mereda ke level terendah dalam satu pekan dipicu membaiknya sentimen risiko, di mana terjadi penurunan jumlah kasus virus corona baru. Kondisi ini membuat pasar merasa efek epidemi dapat ditanggulangi.

Melansir laman Reuters, harga emas di pasar spot stabil di posisi USD 1.567,77 per ons. Ini setelah harga menyentuh level terendah sejak 6 Februari di USD 1.561,16 per ons. Adapun emas berjangka Amerika Serikat (AS) lebih tinggi 0,1 persen menjadi USD 1.571,60 per ons.

“Pada dasarnya ini karena dampak risiko (sentimen) di sini. Ketakutan coronavirus tampaknya sedikit memudar dan pembeli safe-haven, yang membeli emas, mulai melepas beberapa posisi,” kata Ryan McKay, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Namun, kata dia, sebenarnya faktor mendasar yang mendukung emas adalah Federal Reserve dan bank sentral secara global, terutama ketika suku bunga telah dipertahankan sangat rendah.

Nafsu investor terhadap aset berisiko tumbuh seiring penurunan jumlah kasus Virus Corona baru dan pandangan optimis ketua Federal Reserve tentang kondisi ekonomi mengangkat saham dunia untuk hari ketiga.

China melaporkan jumlah kasus virus baru terendah sejak akhir Januari, memberi bobot pada prediksi dari penasihat medis seniornya bahwa wabah mungkin berakhir pada April.

Hal ini membatasi daya tarik emas. Sementara dolar bertahan mendekati posisi tertinggi dalam empat bulan terhadap sekeranjang mata uang lainnya, membuat logam mulia mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Ketua Fed Jerome Powell, mengatakan kepada Kongres bahwa ekonomi AS berada di tempat yang baik. Meski masih ada ancaman potensial dari epidemi virus dan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi dalam jangka panjang.

Sementara harga logam mulia lainnya, paladium naik 2,4 persen menjadi USD 2.396,68 per ons, harga perak turun 0,7 persen ke level terendah dalam satu minggu di USD 17,50 dan platinum turun 0,6 persen menjadi USD 963,43.

Harga Emas Dunia Kemarin

Harga emas merosot pada Selasa karena dolar bertahan dan investor memilih untuk aset berisiko setelah penurunan jumlah kasus baru yang dikonfirmasi dari coronavirus. Hal ini meredakan beberapa kekhawatiran atas dampak ekonomi global.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (12/3/2020), harga emas di pasar spot turun 0,4 persen pada USD 1.565,09 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sejak 4 Februari di USD 1.576,76 pada hari Senin. Emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1,568,40 per ounce.

“Emas sedikit turun seiring dengan putaran tertinggi baru di pasar ekuitas, karena ada beberapa percakapan bahwa dampak dari coronavirus sedikit berlebihan,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

“Namun, penurunan dalam emas masih relatif terbatas, mengingat kekuatan yang terlihat dalam ekuitas global dan fakta bahwa emas terus bertahan dengan baik,” tambahnya.

Pasar keuangan global kembali bergeliat karena jumlah kasus virus corona baru melambat di Cina dan pabrik-pabrik negara itu perlahan-lahan kembali bekerja.

Setelah lebih dari 1.000 kematian, penasihat medis terkemuka Cina tentang epidemi mengatakan infeksi mungkin berakhir pada bulan April, dengan jumlah kasus baru sudah menurun di beberapa tempat.

Lebih lanjut membatasi harga emas, dolar mencapai level tertinggi empat bulan terhadap beberapa rival karena pembelian keselamatan dan pandangan optimis Ketua Federal Reserve Jerome Powell tentang ekonomi AS.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah pada pertemuan kebijakan Januari, mengutip pertumbuhan ekonomi yang moderat dan pasar pekerjaan yang kuat.

Powell juga mengutip potensi ancaman dari virus dan kekhawatiran tentang kesehatan jangka panjang ekonomi dalam kesaksian terbarunya kepada panel.

“Latar belakang untuk harga emas akan tetap bullish jangka panjang terutama didukung pada permintaan fisik dari bank sentral dan meningkatnya risiko terhadap pertumbuhan global yang akan memicu gelombang stimulus lain di seluruh dunia,” Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA, mengatakan dalam sebuah catatan.

Emas, yang digunakan sebagai asuransi terhadap risiko ekonomi, cenderung menghargai ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi biaya peluang memegang emas.

 

 

 

 

Sumber : liputan6.com
Gambar : MerahPutih

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *