Gara-Gara Korona, Erick Minta Garuda Cari Strategi Baru

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta maskapai penerbangan Garuda Indonesia untuk mencari strategi baru sehubungan dengan penyetopan sementara penerbangan menuju Tiongkok dan sebaliknya.

Erick mengatakan agar Garuda tetap memanfaatkan pesawat-pesawat yang sebelumnya digunakan untuk melayani penerbangan ke Tiongkok dengan mengubah rute atau tujuan lainnya.

“Dengan tidak terbang ke Tiongkok, buat strategi baru apakah penerbangan dalam negeri yang tadinya menggunakan pesawat berbadan kecil menjadi berbadan besar,” kata Erick di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.

Hal ini tentu perlu dilakukan untuk menutup kebolongan pendapatan karena tidak melayani rute ke Negeri Tirai Bambu berkaitan dengan adanya wabah virus Korona yang diduga berasal dari Kota Wuhan, Tiongkok.

Sebelumnya Garuda Indonesia menunda sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok menyusul peningkatan skala epidemik virus korona dan status darurat global yang ditetapkan WHO. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah terkait penundaan sementara layanan penerbangan dari dan menuju Tiongkok.

Adapun penundaan sementara itu akan mulai diberlakukan pada Rabu, 5 Februari pukul 00.00 hingga waktu yang akan ditentukan lebih lanjut. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan penundaan sementara penerbangan dari dan ke Tiongkok tersebut merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia.

Perhatian itu, lanjutnya, terhadap upaya antisipasi penyebaran virus tersebut, dengan mengedepankan aspek keselamatan penerbangan serta keselamatan penumpang dan awak pesawat. Kebijakan tersebut juga merupakan tindak lanjut komitmen dan dukungan penuh Garuda Indonesia terhadap upaya pemerintah.

“Dalam mencegah penyebaran virus korona di Indonesia yang salah satunya dilakukan melalui penundaan sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok,” kata Irfan.

Penundaan sementara tersebut melingkupi layanan penerbangan dari dan menuju Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou, dan Xi’an. Saat ini, Garuda Indonesia melayani 30 frekuensi penerbangan setiap minggu ke Tiongkok. Ia mengatakan penerbangan dari dan menuju Hong Kong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tribunnews.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *