China Janji Beli Minyak AS, Harga Minyak Mentah Naik

Harga minyak mentah kontrak mengalami kenaikan pada perdagangan pagi hari ini setelah Amerika Serikat (AS) dan China resmi tanda tangani kesepakatan dagang fase satu kemarin.

Kamis (16/1/2020), harga minyak mentah kontrak bergerak naik. Brent naik 0,78% dan dihargai di US$ 64,46/barel. Sementara minyak mentah acuan AS yaitu WTI juga menguat 0,74% ke level US$ 58,24/barel.

Kemarin AS dan China sah meneken kesepakatan dagang fase satu setelah berseteru hampir dua tahun terakhir. Seremoni penandatanganan itu digelar di Gedung Putih. Presiden AS ke-45 Donald Trump hadir di acara tersebut. Dari pihak China diwakili oleh Perdana Menterinya yaitu Liu He.

Trump memberikan sambutan dan mengatakan kesepakatan tersebut merupakan sebuah terobosan. Sementara Liu He membacakan surat dari Presiden Xi Jinping. Dalam suratnya tersebut Xi menulis bahwa kesepakatan tersebut baik untuk China, AS dan seluruh dunia.

Poin utama dalam kesepakatan fase satu ini adalah AS memangkas tarif untuk barang China senilai US$ 120 miliar yang awalnya 15% menjadi 7,5%. Sebagai balasan China harus membeli produk dan jasa AS senilai US$ 200 miliar dalam dua tahun.

China akan membeli produk dan jasa dari AS senilai US$ 77 miliar pada 2020 dan sisanya US$ 123 miliar tahun depan.Barang yang harus dibeli China dari AS meliputi produk industri manufaktur, jasa, produk pertanian hingga produk energi.

China akan membeli produk energi dari AS senilai US$ 52,4 miliar dalam dua tahun. Pada 2020, China akan membeli produk energi AS senilai US$ 18,5 miliar sementara sisanya akan dilakukan pada 2021.

CNBC Internasional melaporkan , produk energi yang akan dibeli China meliputi LNG, minyak bumi, batu bara, metanol, butana cair, propana cair, kokas bensin terkalsinasi dan kokas bensin yang tak terkalsinasi.

Kesepakatan tersebut membawa angin segar untuk pasar energi dan mengangkat harga minyak mentah seperti yang dijumpai pada perdagangan pagi hari ini. Namun, banyak yang masih skeptis soal kesepakatan fase satu yang baru diteken kemarin ini.

Banyak yang masih menanyakan bagaimana implementasi poin-poin kesepakatan itu. Terlebih yang dikenakan hanya dipangkas bukan dihapus. AS masih mengenakan tarif yang tinggi yaitu 25% untuk produk impor asal China senilai US$ 250 miliar.

Masalah tarif baru akan dibahas pada perundingan fase dua nanti. Namun pasar harus bersabar mengingat kesepakatan fase dua tak akan ada sampai pemilu AS usai. Pemilu AS jatuh pada November nanti.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Jitunews.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *