Konflik AS-Iran Mereda Dorong Rupiah ke Rp13.850 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah menguat ke Rp13.850 per dolar AS atau sebesar 0,03 persen pada perdagangan pasar spot, Jumat (10/1) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp13.854 per dolar AS pada penutupan pasar Kamis (9/1).

Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau, won Korea melemah 0,13 persen, lira Turki 0,06 persen, yen Jepang melemah 0,02 persen, diikuti dolar Hong Kong yang juga melemah tipis 0,01 persen.

Sementara, penguatan hanya terjadi pada baht Thailand sebesar 0,05 persen, serta dolar Singapura sebesar 0,03 persen terhadap dolar AS.

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah tipis 0,01 persen, dan dolar Kanada melemah 0,08 persen, sementara, dolar Australia berada di posisi stagnan, serta euro bergerak menguat tipis 0,01 persen terhadap dolar AS.

Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai rupiah akan menguat hari ini disebabkan oleh sentimen meredanya ketegangan antara Iran dan AS.

“Rupiah kelihatannya bisa menguat hari ini. Meredanya ketegangan Timur Tengah untuk saat ini menjadi pendorong pelaku pasar kembali ke aset berisiko termasuk rupiah,” kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (10/1).

Selain itu, Ariston juga menyebut munculnya optimisme terkait hubungan dagang AS dan China, setelah pihak China memastikan jadwal penandatanganan kesepakatan dagang fase satu pada tanggal 15 Januari 2020.

“Ini juga dapat membantu penguatan aset berisiko termasuk rupiah,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ariston berpendapat rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.800 hingga Rp13.820, dengan resisten di Rp13.900 per dolar AS pada hari ini.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Liputan6.com

 

 

 

[social_warfare
buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *