Westlife Tutup Tur Indonesia di Sam Poo Kong Semarang

Westlife resmi menutup tur mereka di Indonesia pada Minggu (1/9) malam di Klenteng Sam Poo Kong Semarang, Jawa Tengah. Sebelum tampil di Semarang, pada Sabtu (31/8) boyband Irlandia itu tampil di Borobudur.

Dua lokasi di Jawa Tengah tersebut merupakan dua konser terakhir Westlife di Indonesia setelah Jakarta pada 6-7 Agustus dan Palembang pada 18 Agustus.

Konser Westlife di Semarang dan Borobudur terbilang lancar. Dikabarkan, Westlife sukses menghibur 8 ribu orang Borobudur dan 6 ribu orang di Sam Poo Kong Semarang.

Ribuan penonton tersebut pun disebut berasal dari banyak daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jakarta sendiri.

Di Semarang, Westlife membuka penampilannya dengan lagu “Hello My Love” yang seketika disambut histeria penonton. Suasana semakin hangat ketika “Swear It Again” , “What About Now” dan “My Love” dilantunkan secara berurutan.

Namun Westlife tak hanya membawakan lagu mereka sendiri. Grup yang beranggotakan Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily ini juga membawakan lagu milik band Queen seperti “We Are The Champion” dan “I Want Break Free”

Aksi Westlife di Semarang disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang ditemani istri masing-masing.

Menjelang berakhir, Westlife memberikan ungkapan rasa terima kasih kepada Indonesia, Provinsi Jawa Tengah dan Semarang yang telah menyambut dan menerima secara baik kedatangan mereka dalam rangkaian konser 20 tahun Westlife bertajuk “The Twenty Tour”.

Konser di Sam Poo Kong ini pun ditutup dengan lagu “Flying Without Wings” dan “World Of Our Own”.
Westlife Tutup Tur Indonesia di Sam Poo Kong Semarang

“Kami bangga dan terima kasih atas kesediaan Westlife di Kota Semarang. Ada kebersamaan, persaudaraan dan perdamaian di sini,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai konser.

CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi yang menjadi promotor konser Westlife di Candi Borobudur Magelang dan Sam Poo Kong Semarang mengaku tak menyangka pihaknya diizinkan menggunakan kedua tempat yang identik dengan simbol identitas agama.

“Kita lihat sama-sama, ada Borobudur dan Sam Poo Kong yang merupakan ikon identitas agama di negara kita. Tapi semua terbuka menerima, hingga pihak Westlife pun memberikan apresiasi,” kata Anas.

“Di sini sarat pesan dengan akulturasi budaya, di mana digelar pada Malam 1 Suro atau 1 Muharam yang di Borobudur dan hari pertama Muharam di Sam Poo Kong. Sarat penuh makna pluralisme,”.

 

 

 

sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *