Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB (24/7/2019), karena penguatan dolar AS dan kenaikan ekuitas AS. Investor melepas logam mulia sebagai aset safe haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun US$ 5,2 atau 0,36 persen, menjadi US$ 1.421,7 per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,46 persen menjadi 97,70 pada pukul 17.10 GMT, sebelum penyelesaian perdagangan emas.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Dari bursa AS, Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 177,3 poin (0,65 persen) mencapai 27.349, Nasdaq composite index naik 47,3 (0,58 persen) mencapai 8.251 sedangkan S&P 500 index naik 20,4 (0,68 persen) mencapai 3.005.

Emas juga biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas AS. Ketika pasar saham sedang naik maka investor mungkin berhenti membeli aset-aset safe-haven seperti emas.

Sehari sebelumnya, pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), emas berjangka menguat didorong oleh pembelian safe haven para pedagang.

Harga emas telah menguat sejak akhir Mei karena kekhawatiran melemahnya pertumbuhan ekonomi global dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Adapun logam mulia lainnya, perak pengiriman September naik 6,5 sen atau 0,4 persen, menjadi US$ 16,476 per ounce. Platinum pengiriman Oktober naik US$ 8,9 atau 1,04 persen, menjadi US$ 861,6 per ounce.

 

 

 

 

Sumber : beritasatu.com
Gambar : Kontan

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *