Rupiah Tertekan Pengetatan Aktivitas, Melemah ke Rp14.120

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.120 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (16/12) pagi. Mata uang Garuda melemah 0,18 persen dibandingkan perdagangan Selasa (15/12) sore di level Rp14.095 per dolar AS.

Pagi ini, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Kondisi ini ditunjukkan oleh yen Jepang naik 0,02 persen, won Korea Selatan menguat 0,06 persen.

Kemudian, peso Filipina naik 0,01 persen, ringgit Malaysia bertambah 0,09 persen, dan baht Thailand naik 0,05 persen.

Sebaliknya, rupee India melemah 0,09 persen, yuan China berkurang 0,06 persen, dan dolar Singapura melemah 0,06 persen.

Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju kompak melemah terhadap dolar AS. Tercatat, poundsterling Inggris turun 0,16 persen, dolar Australia melemah 0,12 persen, dolar Kanada berkurang 0,06 persen, dan franc Swiss turun 0,03 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan tekanan pada rupiah dipicu oleh pengetatan aktivitas ekonomi dalam negeri karena kekhawatiran peningkatan kasus covid-19.

Diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperketat pemberlakuan sistem bekerja dari rumah (WFH) hingga 75 persen mulai 18 Desember sampai 8 Januari 2021.

“Pengetatan aktivitas berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi. Sementara itu, persetujuan vaksin covid-19 masih awal tahun depan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, Luhut juga meminta Anies membatasi jam buka atau operasional restoran dan mal diperpendek menjadi hingga pukul 19.00 WIB di Jabodetabek. Permintaan itu ditujukan untuk mengantisipasi kenaikan kasus covid-19 pasca libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Namun, pelemahan mata uang Garuda tertahan oleh kemajuan pembahasan stimulus AS. Kabar terbaru, stimulus jumbo senilai US$908 miliar akan dibagi dalam 2 paket.

Di sisi lain, dimulainya program vaksinasi di sejumlah negara juga mempengaruhi pergerakan rupiah, salah satunya AS.

Diketahui, Food and Drug Administration (FDA) AS atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan rekomendasi persetujuan penggunaan vaksin Pfizer, sehingga penyuntikan vaksin dimulai pada 15 Desember lalu.

“Isu vaksin dan stimulus AS bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah,” imbuhnya.

Ia memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp14.080 hingga Rp14.150 pada perdagangan hari ini.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *