MK Gelar Sidang Perdana, IHSG Sesi I Koreksi 0,35 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tipis 0,35 persen atau 22,29 poin pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat (14/6). Alhasil, indeks mendarat di level 6.250, dari posisi pada pembukaan tadi pagi di level 6.278.

RTI Infokom mencatat sebanyak 207 saham jeblok, sedangkan saham yang bergerak positif hanya 165 dan sisanya sebanyak 116 saham stagnan. Nilai transaksi tercatat Rp3,63 triliun dengan volume 12,13 miliar saham.

Analis Valbury Sekuritas Indonesia Suryo Narpati mengatakan koreksi pasar saham hari ini dipengaruhi oleh sentimen politik dalam negeri, terutama sidang sengketa pemilihan presiden (pilpres) 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

“Ada pengaruh (dari sidang sengketa di MK) karena kejelasan kasus dan ketegasan aparat dalam menyelesaikan kasus ini dipantau oleh pelaku pasar asing,” ungkap Suryo kepada CNNIndonesia.com, Jumat (14/6).

Tak heran, pelaku pasar asing tercatat jual bersih alias net sell di pasar reguler sebesar Rp17,54 miliar. Sementara itu, mereka tercatat beli bersih atau net buy, meski tak banyak di all market sebesar Rp35,39 miliar.

Diketahui, hari ini MK menggelar sidang perdana sengketa Perselisihan hasil pilpres. Sengketa ini dilaporkan oleh kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pihak yang tak terima atas hasil hitungan rekapitulasi suara secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebelumnya, KPU menyatakan pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul dalam pilpres 2019.

Mewakili MK, Hakim Konstitusi I Dewa Gede Palguna menegaskan Majelis Hakim akan bersikap independen dan imparsial terhadap putusan yang dihasilkan dalam setiap perkara yang dimohonkan kubu Prabowo-Sandi.

“(Sentimen ini) tapi mungkin sifatnya hanya sementara atau jangka pendek,” terang Suryo.

Di sisi lain, Analis Anugerah Sekuritas Bertoni Rio menilai sentimen sidang sengketa pilpres tak berpengaruh signifikan pada pergerakan pasar saham Indonesia. Pelaku pasar akan merespons negatif hanya jika sidang diwarnai kerusuhan.

“Hanya psikologis saja, tidak memiliki pengaruh besar. Pelaku pasar khawatir kalau ada rusuh saja, selebihnya faktor eksternal yang mendominasi,” papar Bertoni.

Terlebih, kata dia, bursa regional sedang berada di zona merah saat ini. Makanya, bursa saham dalam negeri sedikit terpengaruh dengan kondisi regional.

“Selain itu ada pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS),” ujarnya.

Pergerakan rupiah memang terpantau tunduk pada dolar AS siang ini. Mata uang nasional melemah 0,21 persen atau 30 poin ke level Rp14.310 per dolar AS.

“(Hari ini) IHSG diproyeksi turun tipis di kisaran 6.240-6.299,” pungkas Bertoni.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Investing.com

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *