Keputusan BOJ Bawa Yen Melesat ke Level Terkuat 2 Pekan

Bank of Japan (BOJ) yang belum mengindikasikan akan ada tambahan stimulus moneter membuat yen menguat lawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (25/4/19). Rentang pergerakan yen pun melebar hingga menyentuh level terkuat dalam dua pekan terakhir.

Penguatan yen (USD/JPY bergerak turun) masih berlanjut di Jumat (26/4/19) pagi, pada pukul 7:14 WIB, mata uang Jepang ini ditransaksikan di kisaran 111.46/US$, dibandinkan penutupan Kamis di level 111,61/US$.

Dalam pengumuman kebijakan moneter Kamis kemarin, BOJ menurunkan proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi Jepang. Dari proyeksi yang terbaru, BOJ memperkirakan hingga tahun 2022, inflasi akan sebesar 1,6%, yang berarti belum mencapai target yang dicanangkan sebesar 2%. Inflasi di tahun 2021 diprediksi sebesar 1,3% direvisi turun dari sebelumnya 1,3%.

Inflasi Inti National dan Inflasi Inti BOJ

Inflasi inti nasional Jepang dan inflasi inti BOJ di bulan ini masing-masing sebesar 0,8% dan 0,5%. Keduanya naik tipis 0,1% dari bulan Maret.

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi tahun fiskal ini di prediksi 0,8% dan tahun fiskal 2019 sebesar 0,9%, keduanya mengalami revisi masing-masing 0,1% dibandingkan prediksi sebelumnya.

Namun yang menarik adalah untuk pertama kalinya BOJ memberikan jangka waktu sampai kapan suku bunga rendah akan diterapkan. Biasanya bank sentral ini selalu memberikan pernyataan yang bias mengenai suku bunga.

BOJ kini menyatakan akan mempertahankan suku bunga -0,1% hingga musim semi atau sekitar kuartal II 2020.

Sementara untuk stimulus moneter tambahan, yang sebelumnya dinyatakan siap dikucurkan jika diperlukan, tidak ada diungkapkan sama sekali. Hal ini yang membuat yen menguat, mengingat sebelumnya banyak ekonom memprediksi BOJ akan memberikan tambahan stimulus di tahun ini.

Sebanyak 48 dari 100 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi BOJ akan mengucurkan stimulus moneter tambahan di tahun ini, bahkan tiga di antaranya memprediksi stimulus akan diumumkan Kamis kemarin.

Tanpa adanya stimulus tambahan tekanan bagi yen berkurang, belum lagi bursa saham AS yang melemah Kamis kemarin, dan kemungkinan merembet ke Asia, membuat daya tarik yen sebagai safe haven kembali meningkat.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bahasa Jepang

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *