Harga Beras Kian Mahal, Sudah di Atas Rp12 Ribu Semua

Harga beras melambung dalam sejak hampir dua bulan belakangan. Harganya pun menyentuh level Rp15 ribu per kilogram (kg).

Sekretaris Jenderal DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan menyebut harga beras, baik beras medium dan premium, telah mengalami lonjakan yang luar biasa.

“Setiap pekan mengalami lonjakan harga. Dan yang tertinggi justru di wilayah Indonesia Timur, Rp14 ribu-Rp15 ribu. Itu untuk yang medium saja ya,” ujar Reynaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (19/9) lalu.

Menurutnya, harga beras naik karena cadangan dari Bulog belum mampu menutupi kebutuhan rata-rata nasional. Apalagi, beberapa hektare pertanian mengalami gagal panen karena faktor iklim El Nino.

Sementara itu, mengutip laman resmi Bank Indonesia bi.go.id/hargapangan, harga beras sudah naik sejak 1 Agustus 2023 lalu.

Pada saat itu, harga beras kualitas bawah I dibanderol Rp12.450 per kg. Lalu, harga beras kualitas bawah II seharga Rp12.050 per kg.

Kemudian, beras kualitas medium I Rp13.600 per kg, beras kualitas medium II Rp13.350 per kg, beras kualitas super I Rp14.900 per kg, dan beras kualitas super II Rp14.350 per kg.

Harga beras tersebut secara konsisten terus menanjak. Per Jumat (22/9) kemarin harga beras kualitas bawah 1 dan II masing-masing naik menjadi Rp13.100 dan Rp12.900 per kg.

Sedangkan, harga beras kualitas medium I dan II masing-masing naik menjadi Rp14.300 dan Rp14.100 per kg. Adapun harga beras kualitas super I dan II masing-masing naik menjadi Rp15.650 dan Rp15.050 per kg.

Di sisi lain, Presiden Jokowi memastikan stok beras pemerintah aman untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. Ia mengungkapkan saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog ada 1,6 juta ton.

Jumlah tersebut akan bertambah 400 ribu ton menjadi 2 juta ton.

“Biasanya stok kita itu hanya 1,2 (juta ton). Normal 1,2 juta (ton). Ini kita memiliki 2 juta (ton) sehingga kita tidak usah khawatir,” ujar Jokowi saat meninjau Gudang Bulog Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9) lalu.

Untuk menekan harga beras, Jokowi juga mulai membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa 10 kg beras per bulan atau 30 kg selama tiga bulan. Bansos itu akan diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dari September hingga November 2023.

Jokowi juga menyebut kebijakan itu ditempuh demi meredam inflasi. Maklum, beras merupakan komoditas utama pendorong inflasi.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas percaya diri harga beras medium bisa turun di bawah Rp11 ribu per kg setelah pemerintah memberikan bansos.

“Berarti kami berharap paling mahal Rp11 ribu. Apalagi premium kita, itu kan medium,” ujar Buwas di Gudang Bulog, Jakarta Utara, Senin (11/9).

Ia menyebut penurunan harga itu akan bertahap. Pasalnya, pedagang yang semula membeli beras mahal tidak langsung mau menjual murah.

Selain itu, Buwas juga optimis bansos beras bisa membuat tingkat inflasi terjadi di posisi 3 persen hingga 4 persen.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Republika

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *