Bank Sentral Rusia Kerek Suku Bunga Imbas Nilai Tukar Rubel Anjlok

Bank sentral Rusia menaikkan suku bunga utamanya sebesar 3,5 poin menjadi 12 persen. Langkah itu diambil setelah nilai tukar rubel menyentuh level terendah dalam 17 bulan terakhir.

Melansir CNN, Selasa (15/8), bank sentral Rusia mengatakan keputusannya dibuat pada pertemuan khusus dan bertujuan untuk membatasi risiko stabilitas harga.

“Penurunan depresiasi rubel ke harga mendapatkan momentum dan ekspektasi inflasi meningkat,” bunyi pernyataan bank sentral Rusia.

Sepanjang tahun ini, nilai tukar rubel turun 35 persen terhadap dolar AS lantaran perang Rusia dan Ukraina. Rubel sempat anjlok ke 102 per dolar AS pada Senin lalu. Namun rubel kemudian bangkit ke 98 per dolar AS setelah pengumuman kenaikan suku bunga.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan penurunan rubel mencerminkan bahwa sanksi terhadap Rusia dan perang telah menyebabkan ekonomi Rusia terkuras.

Sedangkan Ekonom Capital Economics Liam Peach mengatakan depresiasi rubel adalah konsekuensi dari banyak faktor yang bergerak menyerang Rusia. Faktor tersebut antara lain anjloknya harga energi dan pendapatan ekspor, serta sulitnya menarik modal asing.

“Kenaikan suku bunga hari ini hanya akan memperlambat pendarahan untuk sementara,” katanya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Tribunnews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *