Warga AS Hadapi Musim Panas Sambil Dikepung Polusi Kebakaran Hutan di Kanada

Amerika Serikat (AS) telah memasuki musim panas. Warga harus menghadapi suhu yang tinggi, serta kepungan kabut asap dari kebakaran hutan di Kanada yang belum kunjung padam.

Dilaporkan VOA Indonesia, Minggu (2/7/2023), separuh warga AS diimbau untuk mengambil tindakan pencegahan ketika mereka berada di luar ruangan menjelang libur panjang kemerdekaan 4 Juli. Kualitas udara di negara tersebut memburuk sebagai dampak kebakaran hutan di Kanada, sementara gelombang panas terus terjadi tiada henti.

Sekitar 80 juta orang yang tinggal di California, Deep South, dan Lembah Mississippi yang letaknya lebih rendah mendapat peringatan cuaca panas yang berlebihan dan informasi cuaca panas sepanjang hari hingga akhir pekan, sebelum musim libur pada Selasa (4/7), kata Layanan Cuaca Nasional.

Indeks panas – ukuran yang menggabungkan suhu dan kelembapan – diperkirakan melonjak melewati 100 derajat Fahrenheit (38 Celcius) di banyak bagian California dan dua wilayah pada Jumat (30/6). Badan cuaca merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas berat di luar ruangan, terutama di tengah hari. Mereka dianjurkan untuk minum banyak air.

Di utara, melintasi Midwest dan Timur, 100 juta orang Amerika lainnya menghadapi hari dengan langit berasap dan peringatan kualitas udara yang buruk karena kebakaran hutan yang mengamuk di Kanada.

Imbauan ke Masyarakat

Layanan cuaca mengatakan individu, terutama mereka yang masih muda, lanjut usia dan menderita masalah pernapasan, harus mempertimbangkan untuk membatasi aktivitas luar ruangan yang berat di area tersebut.

New York dan Washington masing-masing memiliki kualitas udara terburuk kedua dan ketiga dari kota-kota besar mana pun di seluruh dunia, menurut IQAir.com, yang melacak polusi udara global.

Beberapa orang di Illinois timur dan Indiana barat menghadapi hari yang panas dan lembab dengan kualitas udara yang terganggu pada Jumat (30/6). Mereka hidup tanpa listrik setelah diterjang badai dahsyat pada Kamis (29/6) malam yang merobohkan kabel listrik dan pohon.

Sekitar 280.000 rumah dan bisnis di daerah itu menghadapi pemadaman listrik pada Jumat (30/6) pagi, menurut Poweroutage.us, yang melacak pemadaman listrik di seluruh AS.

 

 

 

 

 

 

Sumber : Liputan6.com
Gambar : Liputan6.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *