Dolar AS Perkasa terhadap 6 Mata Uang Utama

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) terus menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), karena meningkatnya permintaan safe haven investor. Jatuhnya indeks saham utama di dunia mendorong penghindaran risiko di kalangan investor meskipun pasar saham AS tetap tutup pada hari libur federal.

Mengutip Xinhua, Selasa, 20 Juni 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, meningkat 0,26 persen menjadi 102,5239 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0919 dari USD1,0942 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun jadi USD1,2779 dari USD1,2831 pada sesi sebelumnya.

Sedangkan dolar AS dibeli 141,9470 yen Jepang, lebih tinggi dari 141,8160 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8962 franc Swiss dari 0,8937 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3214 dolar Kanada dari 1,3183 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,7285 Krona Swedia dari 10,6299 Krona Swedia.

“Indeks dolar AS mendapat dukungan kuat di dekat level 102 dan perlahan bergerak menuju resistensi berikutnya di kisaran 103,25 hingga 103,45,” kata Analis Pemasok Informasi Pasar FX Empire Vladimir Zernov.

Di sisi lain, harga emas sedikit berubah pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena dolar bertahan dan investor menilai jalur ke depan untuk suku bunga setelah nada hawkish Federal Reserve AS.

Emas spot datar di USD1.956,93 per ons pada pukul 00.42 GMT. Emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD1.969,20. Indeks dolar tetap kokoh, membuat emas batangan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Pejabat The Fed memberikan nada hawkish dalam komentar pertama mereka sejak bank sentral mempertahankan suku bunga kebijakan pada pertemuannya minggu lalu. Akan tetapi mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga kemungkinan dilanjutkan.

“Inflasi di bagian penting industri jasa AS tetap tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda pelonggaran,” kata The Fed dalam laporan kebijakan moneter terbarunya kepada Kongres.

 

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tempo.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *