Minyak Mentah Naik Tembus US$75 per Barel Hari Ini

Harga minyak naik dalam perdagangan awal pada Senin karena kekhawatiran atas kekacauan di sektor perbankan mereda.

Mengutip Reuters, Senin (27/3), kontrak berjangka minyak Brent naik 33 sen atau 0,4 persen menjadi US$75,32 per barel pada pukul 00.40 GMT.

Minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di US$69,65 per barel, naik 39 sen atau 0,6 persen.

Brent naik 2,8 persen minggu lalu, sementara WTI rebound 3,8 persen karena kegelisahan di sektor perbankan mereda.

“Ada lonjakan dalam aset berisiko pada pembukaan pagi ini, lebih karena ketiadaan perkembangan perbankan buruk baru selama akhir pekan daripada perkembangan positif baru sebagai sedemikian,” kata analis IG Tony Sycamore.

Ia menambahkan kenaikan harga minyak lebih merupakan reli lega dan bagian dari koreksi setelah penurunan 16 persen dalam dua minggu sebelumnya.

Kenaikan ini juga dipicu pernyataan Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa ia akan menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus, meningkatkan ketegangan geopolitik di Eropa terkait Ukraina.

NATO mengkritik Putin pada Minggu atas apa yang disebutnya sebagai retorika nuklir yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, pada Jumat, bahwa Moskow sangat dekat dengan mencapai target memotong produksi minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari (bph) menjadi sekitar 9,5 juta bph.

Meskipun menurunkan produksi, Rusia diperkirakan akan tetap menjaga ekspor minyak mentah dengan memotong produksi kilang pada bulan April, data dari sumber industri dan perhitungan Reuters menunjukkan pada Jumat.

Ekspor produk minyak Rusia telah lebih banyak terpengaruh daripada ekspor minyak mentah oleh embargo Uni Eropa baru-baru ini, dengan ton diesel terjebak di kapal menunggu pembeli.

Di Prancis, aksi industri mengganggu kilang, mengurangi permintaan minyak mentah dan produksi bahan bakar.

Investor memperhatikan indeks manufaktur dan layanan China yang akan dirilis akhir pekan ini.

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Kompas Ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *