Eks Dubes AS Nikki Haley Calonkan Diri untuk Pemilu 2024

Mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley mengatakan pada Selasa, bahwa dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk pemilu 2024. Dia menantang mantan bosnya, Donald Trump, yang juga berasal dari Partai Republik pada pemilu mendatang.

“Saya Nikki Haley, dan saya mencalonkan diri sebagai presiden,” kata Haley dalam video yang dikirimkan timnya melalui surat elektronik.

Haley, mantan gubernur South Carolina yang menjabat sebagai Dubes AS untuk PBB di bawah Trump, akan memaparkan rencana kampanyenya dalam pidato di Charleston, South Carolina, pada Rabu ini, 15 Februari 2023. Diplomat berusia 51 tahun itu menjadi penantang langsung pertama Trump di Partai Republik.

“Sudah waktunya bagi generasi kepemimpinan baru untuk menemukan kembali tanggung jawab fiskal, mengamankan perbatasan, memperkuat negara, kebanggaan kita, dan tujuan kita,” kata Haley dalam videonya, dikutip dari laman France 24, Selasa, 14 Februari 2023.

Ia juga mengingat kembali pengalamannya terkait kebijakan luar negeri AS dengan rekam jejak baiknya. Terkait hal itu, ia mengatakan bahwa ia akan bersikap tegas terkait pergerakan mengganggu dari Tiongkok dan Rusia.

Trump memulai kampanyenya pada 2 Februari lalu, dan sempat menyinggung Haley via media sosial Truth Social. Donald Trump mengatakan, Haley pernah mendukung dirinya untuk maju dalam pemilu 2024.

“Nikki harus mengikuti kata hatinya, bukan kehormatannya. Dia harus maju!” tulis Trump.

Putri imigran

Haley merupakan putri dari dua imigran India yang membuka toko pakaian sukses di wilayah pedesaan. Ia dikenal di Partai Republik sebagai seorang konservatif yang solid. Haley dikenal akan kemampuannya yang unggul dalam mengatasi masalah gender dan ras.

Ia telah menempatkan dirinya sebagai pembela kepentingan AS di kancah internasional usai menjabat sebagai dubes AS untuk PBB di bawah Trump dari 2017 hingga 2018. Pada saat itu, AS menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran, yang ditandatangani di bawah Presiden Demokrat Barack Obama dan sangat tidak populer di kalangan Republikan.

Seorang rekan mengatakan bahwa Haley memilih untuk meluncurkan kampanyenya sedini mungkin untuk mencoba menarik perhatian pemilih dan menggoyang persaingan.

Sebagian besar donor utama Partai Republik dan pejabat terpilih di South Carolina, telah mencari alternatif untuk Trump di tengah kekhawatiran tentang elektabilitasnya. Beberapa tokoh Republik terkemuka, termasuk Haley dan Scott, memilih untuk melewatkan kampanye Trump di Columbia bulan lalu.

Haley telah menjauhkan diri dari Trump beberapa kali, namun kemudian melunakkan kembali retorikanya. Haley mengatakan bahwa dirinya memiliki peran penting untuk ‘bermain’ di Partai Republik.

Walay pernah mengkritik Partai Republik karena meragukan hasil pemilu 2020, ia berkampanye untuk beberapa tokoh partai yang mendukung klaim kecurangan Trump dalam pemilu paruh waktu 2022.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : MSN

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *