Rupiah Loyo ke Rp14.845 Jelang Akhir Pekan

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.845 per dolar AS pada Jumat (24/6) pagi. Mata uang Garuda melemah 5 poin atau 0,03 persen dari sebelumnya di level Rp14.840 per dolar AS.

Mata uang di kawasan Asia terpantau kompak berada di zona hijau. Yen Jepang menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,13 persen. Sedangkan baht Thailand melemah 0,05 persen.

Lalu yuan China menguat 0,06 persen, dan ringgit Malaysia menguat tipis 0,05 persen serta dolar Singapura menguat 0,16 persen. Kemudian dolar Hong Kong menguat 0.01 persen. Namun, peso Filipina melemah 0,31 persen.

Sementara itu, mata uang utama negara maju yang bervariatif namun dominasi berada di zona hijau. Terpantau euro Eropa menguat 0,02 persen dan franc Swiss menguat 0,09 persen. Sementara poundsterling Inggris terpantau stagnan.

Kemudian, dolar Australia juga menguat 0,13 persen dan dolar Kanada menguat 0,07 persen. Sedangkan Rubel Rusia melemah 0,29 persen.

Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra melihat rupiah hari masih berpotensi tertekan terhadap dolar AS, tetapi masih bergerak di kisaran yang tidak jauh berbeda dari perdagangan sebelumnya.

Tekanan masih disebabkan oleh sentimen the Fed yang berkomitmen untuk mengendalikan inflasi dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif. Di sisi lain, BI masih belum menaikkan tingkat suku bunga acuannya sehingga jaraknya dengan suku bunga acuan AS makin menyempit dan berpotensi menekan nilai tukar rupiah.

“Di sisi lain, pagi ini sentimen pasar kelihatan lebih positif terhadap aset berisiko. Ini mungkin bisa membantu penguatan rupiah di awal perdagangan hari ini,” ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Untuk perdagangan hari ini, Ariston memperkirakan mata uang rupiah berada di kisaran Rp14.800 hingga Rp14.860.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Solussi News

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *