Hantu Resesi Bayangi Ekonomi AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) makin nyata terjadi. Hal itu tercermin dari kebijakan yang ditempuh bank sentral AS dalam merespons inflasi yang melonjak tajam belakangan ini.

Diketahui, inflasi AS tercatat tembus 8,6 persen atau tertinggi dalam 41 tahun terakhir pada Mei lalu. Merespons lonjakan inflasi ini, The Fed mengetatkan kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin di Juni 2022.

“Resesi di AS sekarang sudah semakin dibahas atau kemungkinan terjadinya makin nyata. Hantu resesi di AS yang mulai disebut oleh berbagai pandangan ekonom maupun policy maker menyebabkan kondisi di AS menjadi salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi outlook dari ekonomi dunia,” ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/6).

Ia memperkirakan bahwa resesi di AS terjadi pada tahun ini dan berlanjut hingga 2023.

“Pilihan kebijakan AS dalam merespons inflasi yang tinggi dengan kenaikan suku bunga sangat memberikan kemungkinan terjadinya resesi di AS pada tahun ini dan kemungkinan berlangsung di tahun depan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ani mengatakan kondisi AS ini kemungkinan akan disusul oleh lebih banyak negara. Apalagi, saat ini makin banyak negara yang mengalami krisis keuangan.

Terbaru, ia menyebutkan ada dua negara yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Ini menandakan bahwa dunia sedang tidak baik-baik saja.

“Turki dan Argentina tidak dalam kondisi normal. Mereka alami krisis keuangan,” jelasnya.

Menurut Ani, permasalahan ini semua terjadi karena hantaman yang datang bertubi-tubi. covid-19 yang belum selesai, lalu ditambah dengan ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan krisis energi dan pangan.

“Ini kita tahu dunia sedang tidak dalam keadaan normal,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *