Masih Limbung, Harga Emas Kembali Turun

Pergerakan harga emas masih melanjutkan tren pelemahan. Pada Rabu (6/4/2022) pukul 06:04 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.922,52/troy ons. Melemah 0,06% dari hari sebelumnya.

Harga emas juga melemah 0,44% pada perdagangan kemarin, ditutup di US$ 1923,76/troy ons. Harga emas sempat menguat 0,43% pada perdagangan awal pekan ini.

Dalam sepekan, harga emas terkoreksi 0,76% secara point-to-point. Sementara dalam sebulan turun 3,78%.

Ole Hansen, analis Saxo Bank, mengatakan harga emas masih mencari titik keseimbangan karena banyak investor yang mencari emas sebaagi alat lindung inflasi dan aset aman di tengah ketidakpastian pasar. Sebaliknya, banyak investor yang juga melepas emas karena kenaikan yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS).

“Kami memperkirakan akan ada puncak baru yield surat uang AS dan itu membuat pergerakan harga emas terkunci,” tutur Hansen, seperti dikutip Reuters.

Yield surat utang pemerintah AS melonjak ke level 2,554% pada Selasa (5/4/2022) yang menjadi level tertinggi sejak April 2019. Kenaikan yield dipicu oleh ekspektasi pasar mengenai kebijakan The Fed yang lebih agresif. Kenaikan yield membuat emas menjadi kurang menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.

“Pasar sepertinya percaya bahwa The Fed akan mampu mengontrol inflasi dengan menaikkan suku bunga. Namun, fakta bahwa emas belum turun signifikan membuktikan emas masih memiliki daya tarik,” ujar Daniel Briesemann, analis Commerzbank seperti dikutip Reuters.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *