ECB Bisa Beli Obligasi Jika Perang Hancurkan Ekonomi

Bank Sentral Eropa (ECB) akan mempertimbangkan untuk memperpanjang program pencetakan uangnya setelah musim panas ini jika ekonomi zona euro jatuh ke dalam resesi yang dalam karena konflik di Ukraina.

Anggota dewan ECB Isabel Schnabel mengatakan awal bulan ini akan mengakhiri skema stimulus pembelian obligasi musim panas ini dan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade beberapa waktu setelah itu, karena mengatasi kenaikan inflasi yang tiba-tiba.

Schnabel, yang paling hawkish dari enam anggota dewan yang menjalankan ECB, mengatakan bank sentral telah “membiarkan pintu terbuka” jika situasi memburuk untuk zona euro, yang sangat bergantung pada gas Rusia dan bahan mentah lainnya.

“Jika kita sekarang jatuh ke dalam resesi yang dalam karena krisis Ukraina, kita harus memikirkan kembali itu,” katanya kepada sebuah web show Jerman dikutip dari Antara, Jumat, 25 Maret 2022.

“Jika tidak, kami akan mengakhiri pembelian obligasi pada kuartal ketiga dan segera setelah kami melakukannya, kami dapat menaikkan suku bunga kapan saja tergantung pada bagaimana inflasi berkembang.” jelas dia.

Gubernur bank sentral Estonia Madis Mueller pejabat hawkish lainnya di Dewan Pengatur pembuat kebijakan ECB, mengatakan dalam wawancara dengan Politico bahwa ECB hanya akan memperpanjang program pembelian Asetnya jika ada ‘perubahan dramatis’ dalam prospek inflasi.

Rekannya dari Portugal Mario Centeno, seorang memperingatkan normalisasi kebijakan moneter ECB akan dilakukan secara bertahap dan proporsional pada akhir tahun ini.

ECB telah mengatakan mereka memperkirakan ekonomi zona euro untuk berkembang sebesar 3,7 persen tahun ini dan masih akan tumbuh bahkan jika sanksi yang lebih ketat dikenakan pada Rusia atau pasokan mengering dan pasar keuangan berhenti bekerja.

Bank sentral untuk 19 negara yang menggunakan mata uang euro itu melihat inflasi di atas atau pada target 2,0 persen tahun ini dan berikutnya dalam skenario apa pun.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *