Rupiah Bangkit ke Rp14.388 di Tengah Kekhawatiran Omicron

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.388 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (21/12). Mata uang Garuda menguat 14 poin atau 0,1 persen dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.402 per dolar AS.

Sementara, mata uang Asia bergerak bervariasi pagi ini. Tercatat, baht Thailand melemah 0,36 persen, ringgit Malaysia menguat 0,06 persen, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, dan yuan China menguat 0,04 persen.

Kemudian, peso Filipina yang menguat 0,07 persen, dan dolar Singapura melemah 0,01 persen, yen Jepang melemah 0,01 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,01 persen.

Terpantau, dolar Kanada menguat 0,14 persen, franc Swiss melemah 0,02 persen, dolar Australia menguat 0,08, dan euro Eropa menguat 0,04 persen.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memproyeksi nilai tukar rupiah semakin lesu hari ini. Menurut dia, minat pasar terhadap aset berisiko berkurang seiring dengan perkembangan kasus penularan omicron di global.

“Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tertekan dengan melemahnya indeks saham global karena kekhawatiran pasar terhadap penularan omicron yang begitu cepat dan lockdown di beberapa negara Eropa,” papar Ariston kepada .

Selain itu, keputusan bank sentral Inggris yang mengerek suku bunga acuan d
an bank sentral Eropa yang berniat mengurangi pembelian aset juga memberikan tekanan terhadap mata uang negara berkembang terhadap dolar AS.

“Rupiah mungkin masih bisa melemah ke kisaran Rp14.430 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.370 per dolar AS,” pungkas Ariston.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *