Aprindo Ramal Ritel Hanya Tumbuh 3 Persen Kuartal III 2021

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memproyeksi pertumbuhan ritel hanya 2,5 persen-3 persen pada kuartal III 2021. Angkanya turun dari posisi kuartal II 2021 yang mencapai 5,49 persen.

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey menjelaskan bisnis ritel terdampak penerapan PPKM darurat atau yang diubah menjadi PPKM berdasarkan level. PPKM tersebut telah diterapkan sejak awal Juli 2021.

“Kami juga terdampak dan indeks penjualan riil (IPR) menunjukkan minus 15 persen-18 persen. Pertumbuhan ritel kuartal II 2021 yang 5,49 persen menjadi 2,5 persen-3 persen (kuartal III 2021),” ungkap Roy di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/9).

Meski turun, tapi Roy optimistis ritel akan tumbuh lebih tinggi pada kuartal IV 2021 mendatang. Namun, ia tak menjelaskan lebih lanjut faktor yang akan mendorong ritel lebih signifikan pada kuartal IV 2021.

“Ada penurunan tapi kami punya semangat kuartal IV 2021 lebih baik dari kuartal III 2021,” jelas Roy.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan PPKM memberikan konsekuensi luar biasa terhadap sektor ekonomi. Hal ini karena mobilitas masyarakat dibatasi sangat ketat demi menekan penularan covid-19.

Sri Mulyani menjelaskan mobilitas masyarakat minus 13,1 persen sepanjang Juli-Agustus 2021. Begitu juga dengan aktivitas di industri ritel dan rekreasi yang minus 13,1 persen.

Kemudian, konsumsi listrik juga tumbuh melambat hanya menjadi 1,9 persen per Juli 2021 secara tahunan. Pertumbuhannya melambat dari bulan sebelumnya.

“PPKM membuat semua yang tadinya sudah naik kemudian turun lagi,” kata Sri Mulyani.

Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi sudah tumbuh kencang hingga 7 persen pada kuartal II 2021. Namun, PPKM akan membuat ekonomi melambat pada kuartal III 2021.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *