Dolar AS Melempem Jelang Pertemuan The Fed

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), karena pelaku pasar sedang menunggu peristiwa penting dari Federal Reserve. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,07 persen pada 92,8255.

Mengutip Xinhua, Kamis, 26 Agustus 2021, pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1771 dibandingkan dengan USD1,1754 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3761 dibandingkan dengan USD1,3730 di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,7279 dibandingkan dengan USD0,7256.

Sedangkan dolar AS dibeli 109,97 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 109,68 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9135 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9126 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2598 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2594 dolar Kanada.

Investor sedang menunggu acara penting dari bank sentral AS karena Ketua Fed Jerome Powell diperkirakan memberikan pidatonya pada 27 Agustus selama simposium kebijakan ekonomi tahunan Jackson Hole, yang mungkin menawarkan petunjuk lebih lanjut tentang rencana pengetatan oleh Fed.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat menguat naik tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), didukung oleh kekuatan di sektor keuangan. Selain itu, para investor terus menantikan arah kebijakan Federal Reserve mengenai kebijakan moneter seiring ekonomi AS yang terus pulih dari pandemi covid-19.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebanyak 39,24 poin atau 0,11 persen menjadi 35.405,50. Sedangkan indeks S&P 500 melonjak sebanyak 9,96 poin, atau 0,22 persen menjadi 4.496,19. Indeks Komposit Nasdaq naik 22,06 poin atau 0,15 persen menjadi 15.041,86.

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor keuangan naik 1,21 persen, memimpin kenaikan. Sedangkan sektor perawatan kesehatan tergelincir sebanyak 0,26 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.

Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi, dengan tujuh dari 10 saham teratas menurut bobotnya dalam indeks S&P AS Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan optimistis.

“Saham telah berkinerja sangat baik sejak Maret lalu karena pertumbuhan ekonomi telah melonjak, dan Federal Reserve telah menerapkan kebijakan yang membuat akses ke modal menjadi sangat mudah,” kata Chief Investment Officer Americas UBS Global Wealth Management Solita Marcelli.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Kumparan

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *