Harga Minyak Naik Pagi Ini, Tapi Ada Risiko Besar!

Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan hari ini. Meskipun pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) meneror dunia, tetapi isu keketatan pasokan membuat harga si emas hitam masih bisa menguat.

Pada Rabu (28/7/2021) pukul 08:06 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 74,77/barel. Naik 0,39% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 72,06/barel. Bertambah 0,57%.

Harga si emas hitam sedang menjalani tren bullish. Dalam sepekan terakhir, harga brent dan light sweet melonjak masing-masing 3,5% dan 2,4%.

Ketatnya pasokan membuat harga minyak bergerak naik. American Petroleum Association (API) mencatat stok minyak Amerika Serikat (AS) pada pekan yang berakhir 23 Juli 2021 turun 4,7 juta barel.

Data resmi dari US Energy Information Administration (EIA) akan dirilis malam ini waktu Indonesia. Berdasarkan konsensus yang dihimpun Reuters, stok minyak AS pekan lalu diperkirakan berkurang 2,9 juta barel.

Selain konsumen, AS juga merupakan produsen minyak terbesar di Planet Bumi. EIA mencatat produksi minyak Negeri Paman Sam tahun lalu mencapai 16,6 juta barel/hari, sekitar 20% dari total produksi dunia.

Oleh karena itu, perkembangan produksi atau stok minyak AS akan sangat mempengaruhi harga di tingkat dunia. Maklum, AS adalah ‘bandar’ besar.

Namun, ada risiko besar yang menghantui pergerakan harga minyak. Virus corona yang kembali ‘menggila’ dengan kemunculan varian delta yang lebih mudah menular membuat dunia terancam kembali ‘dikunci’.
“Masalahnya sekarang adalah varian delta virus corona. Ini bisa membuat permintaan kembali anjlok, meski pasokan ketat,” tegas Phil Flynn, Analis Senior di Price Futures Group, seperti dikutip dari Reuters.

Khawatir akan penyebaran virus corona, sejumlah negara kembali menutup diri. AS, misalnya, kembali meminta warga untuk memakai masker meski sudah mendapatkan vaksin. Pemerintah AS juga merilis travel warning buat Spanyol dan Portugal, karena kasus corona di dua negara tersebut meningkat pesat.

“Dengan kemunculan varian delta, AS tetap mempertahankan kebijakan pembatasan perjalanan. Kasus juga meningkat di dalam negeri,” sebut seorang sumber di pemerintahan AS kepada Reuters.

Perkembangan semacam ini akan membuat permintaan minyak turun lagi. Mobil dan motor masuk garasi, pesawat terbang kembali ke hangar. Apabila skala restriksi semakin luas, maka akan menjadi sentimen negatif bagi harga minyak.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Economy Okezone

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *