Dolar AS Tak Bertenaga saat Libur Hari Kemerdekaan AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Mata uang Paman Sam melanjutkan kemerosotan akhir pekan lalu ketika para pelaku pasar mempertimbangkan laporan ketenagakerjaan negara itu untuk Juni.

Mengutip Antara, Selasa, 6 Juli 2021, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,02 persen pada 92,2117. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1868 dari USD1,1867 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3852 dari USD1,3835 di sesi sebelumnya.

Kemudian dolar Australia naik menjadi USD0,7531 dibandingkan dengan USD0,7529. Lalu dolar AS dibeli 110,89 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 111,05 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS meningkat menjadi 0,9219 franc Swiss dari 0,9206 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,2334 dolar Kanada dari 1,2317 dolar Kanada.

Volume perdagangan relatif tipis karena pasar keuangan AS ditutup pada Senin waktu setempat (Selasa WIB) untuk hari libur memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat.

Di sisi lain, para menteri OPEC+ mengabaikan pembicaraan dan tidak menetapkan tanggal baru untuk melanjutkan pembicaraan terkait produksi minyak setelah perselisihan pekan lalu ketika Uni Emirat Arab menolak perpanjangan delapan bulan yang diusulkan untuk pembatasan produksi.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, menyepakati rekor pengurangan produksi pada 2020 untuk mengatasi jatuhnya harga yang disebabkan oleh covid-19.

Para produsen secara bertahap melonggarkan pembatasan produksi, tetapi rencana pada Jumat, 2 Juli, untuk meningkatkan produksi sekitar dua juta barel per hari (bph) dari Agustus hingga Desember 2021 dan untuk memperpanjang pakta tentang serangkaian perubahan produksi bertahap hingga akhir 2022 diblokir oleh UEA.

“Prospek OPEC+ tidak menambahkan barel ekstra ke pasar bulan depan mendorong harga, tetapi juga menambah volatilitas,” kata Analis Pasar Minyak Rystad Energy Louise Dickson, mencatat bahwa harga sempat berubah negatif.

“Fakta bahwa pertemuan ditunda hari ini dan dibutuhkan waktu untuk mengumumkannya menunjukkan bahwa ada beberapa negosiasi di sela-sela itu,” pungkasnya.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Suara Merdeka

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *