Hemat Saat Resesi, Pangkal Depresi Ekonomi

Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Raden Pardede mendorong masyarakat melakukan konsumsi, khususnya bagi kalangan ekonomi menengah ke atas.

Sebab, jika masyarakat menahan konsumsi pada kondisi resesi ekonomi, akibatnya bisa menimbulkan depresi ekonomi.

“Jadi saya sering menyebutkan kalau kita terus hemat pada kondisi saat ini, ekonomi kita tidak akan gerak, karena kita tidak membelanjakan. Hemat itu pangkal resesi, bahkan depresi,” ujarnya dalam acara Menjaga Momentum Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Peningkatan Daya Saing Ketenagakerjaan, Kamis (10/12).

Diketahui jika Indonesia tengah mengalami resesi ekonomi. Sebab, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi selama dua kuartal berturut-turut, yaitu minus 5,32 persen di kuartal II dan minus 3,49 persen di kuartal III.

Sementara itu, sebuah negara disebut mengalami depresi ekonomi jika mengalami resesi ekonomi berkepanjangan.

Raden menuturkan pemerintah telah berupaya melepaskan ekonomi Indonesia dari jurang resesi. Salah satunya, melalui bantuan penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi nasional (PEN) senilai Rp695,2 triliun.

Namun, ia menilai bantuan tersebut belum cukup mendorong pemulihan ekonomi, jika tidak disertai dengan konsumsi masyarakat. Sebab, komponen konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi terbesar, yakni 57 persen-58 persen terhadap PDB.

“Jadi, kalaupun perlindungan sosial dan UMKM ini diberikan kepada kelompok menengah ke bawah yang rentan, apakah itu akan menolong ekonomi? Iya. Tetapi, itu baru bantalan, bantalan pada saat kita jatuh ada bantalannya, tidak terjerembab kena ke lantai,” tuturnya.

Dengan segala upaya tersebut ditambah dengan konsumsi masyarakat, ia meyakini ekonomi Indonesia akan segera bangkit. Terlebih, pemerintah telah meluncurkan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang diharapkan bisa menarik investasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja.

“Yang kami harapkan pada 2023, kami usahakan supaya kita sudah bisa kembali ke pre covid-19, ekonomi kita sudah harus bisa lari kembali,” tandasnya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *