Ada Kabar Trump Membaik, Harga Minyak Melesat 1% Lebih

Harga minyak mentah melesat 1% lebih di pagi hari awal pekan ini Senin (5/10/2020). Kabar terbaru kondisi Presiden AS Donald Trump yang dikabarkan positif Covid-19 pekan lalu membuat harga emas hitam melesat.

Pada 09.15 WIB, harga minyak berjangka acuan internasional Brent naik 1,43% ke US$ 39,83/barel dan untuk West Texas Intermediate (WTI) sebagai acuan Negeri Paman Sam naik 1,7% ke US$ 37,68/barel.

Kondisi Trump dikabarkan membaik. Para dokter yang menangani Presiden ke-45 AS tersebut mengatakan bahwa Trump bisa keluar dari rumah sakit setidaknya Senin ini.

Harga minyak jatuh pekan lalu ketika Trump dan First Lady dikabarkan positif terjangkit Covid-19 setelah ajudan pribadinya Hope Hicks juga mengidap Covid-19. Trump yang dibawa ke rumah sakit membuat pasar menjadi cemas.

Meskipun ada berita baik soal kondisi terbaru Trump, kabar yang mengatakan mantan taipan AS tersebut memburuk juga sempat beredar. Reuters melaporkan Trump mengalami penurunan kadar oksigen darah yang signifikan dan demam tinggi.

Sampai-sampai kondisi tersebut membuatnya harus diberi penanganan ekstra. Beberapa obat yang digunakan untuk menangani Trump antara lain obat anti inflamasi Dexamethason, obat anti-virus Remdesivir dan antibodi eksperimental buatan Regeneron.

“Saya pikir ini karena membaiknya kesehatan Presiden AS … selama akhir pekan ada banyak laporan yang bertentangan tentang kesehatannya, tetapi secara umum dia membaik,” kata Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillip Futures.

“Dia bisa segera kembali bekerja,” kata Sandu, menambahkan bahwa investor khawatir tentang rencana stimulus fiskal AS yang terhenti. Stimulus tersebut diharapkan mampu untuk membantu mendongkrak pemulihan permintaan minyak.

Tanda-tanda membaiknya kondisi kesehatan Trump cukup mengimbangi indikasi meningkatnya pasokan minyak di pasar.

Libya sebagai salah satu anggota Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC), telah mengalami kenaikan produksi hampir tiga kali lipat dan mencapai 270.000 barel per hari (bpd) pekan lalu. Hal tersebut terjadi setelah blokade pada infrastruktur minyak negara itu dilonggarkan.

Sementara kenaikan harga baru-baru ini telah mendorong beberapa produsen AS untuk melanjutkan pengeboran. Data Baker Hughes menunjukkan perusahaan energi AS minggu ini mulai menambahkan rig minyak dan gas alam. Ini merupakan minggu ketiga berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Oktober 2018.

Kenaikan pasokan terjadi pada saat impor minyak mentah China justru melambat. JP Morgan memperkirakan bahwa harga minyak Brent untuk kuartal ke empat tahun ini berada di level US$ 41/barel.

 

 

 

 

Sumber : Cnbcindonesia.com
Gambar : IndependensI

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *