RI-Jepang Tinggalkan Dolar AS, Tapi Kurs Yen Sedang Mahal

Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan Jepang telah menyepakati penyelesaian transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal. Artinya, setiap transaksi perdagangan dan investasi yang dilakukan keduanya menggunakan mata uang lokal masing-masing yakni Rupiah dan Yen.

Kerangka kerja ini disusun berdasarkan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan Jepang pada 5 Desember 2019.

“Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong penggunaan mata uang lokal secara lebih luas dalam transaksi perdagangan dan investasi langsung di antara kedua negara,” tulis BI melalui keterangan resmi, Senin (31/8/2020).

Meski demikian, kurs yen saat ini sedang mahal, apalagi pada awal April lalu sempat meroket ke hingga mencetak rekor termahal sepanjang masa Rp 154,35/JPY. Sementara pada perdagangan hari ini, 1 yen dibanderol Rp 137,63, menguat 0,11% di pasar spot melansir data Refiniv.

Meski sudah turun cukup jauh dari rekor termahal sepanjang sejarah, tetapi secara year-to-date masih membukukan penguatan nyaris 8%. Bahkan posisi saat ini masih lebih mahal ketimbang level tertinggi di tahun 2019 lalu.

Yen merupakan mata uang yang menyandang status aset aman (safe haven) ketika terjadi gejolak di pasar finansial maupun geopolitik secara global maka nilainya akan menguat.

Selain itu, yen juga diuntungkan dengan status Jepang sebagai negara kreditor terbesar di dunia.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang yang dikutip Reuters, jumlah aset asing yang dimiliki pemerintah, swasta, dan individual Jepang mencapai US$ 3,4 triliun di akhir tahun 2019, naik 6,7% dari tahun 2018. Status negara kreditor tersebut mampu dipertahankan dalam 29 tahun berturut-turut.

Jumlah aset asing yang dimiliki oleh Jepang tersebut 1,2 kali lebih banyak dari Jerman yang merupakan negara kreditor terbesar kedua di dunia.

Saat terjadi kemerosotan ekonomi secara global seperti saat ini, maka para investor asal Jepang akan merepatriasi dananya di luar negeri, sehingga arus modal kembali masuk ke Negeri Matahari Terbit tersebut, dan yen menjadi kuat.

Tidak hanya secara global, ketika ketidakpastian timbul di Jepang, kurs yen juga menguat. Pekan lalu menjadi contohnya, saat Perdana Menteri Shinzo Abe mengundurkan diri, kurs yen justru menguat 0,9% melawan rupiah, dan melesat 1,23% melawan dolar AS.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *