Rihanna hingga Billie Eilish Desak Reformasi Polisi AS

Sederet pesohor, mulai dari Rihanna hingga Billie Eilish, menandatangani surat terbuka berisi desakan untuk mereformasi kepolisian Amerika Serikat yang kembali menjadi sorotan setelah kematian warga kulit hitam, George Floyd.

“Sejak kematian George Floyd sebulan lalu, bermunculan berbagai protes, perubahan perilaku, dan desakan untuk penguatan perubahan. Kami di komunitas musik dan hiburan percaya ‘black lives matter’ dan mengecam ketidakadilan yang sudah dialami warga kulit hitam sejak lama,” demikian bunyi surat tersebut.

Surat itu berlanjut, “Kami akan terus menuntut program-program negara dan aparat penegak hukum agar benar-benar melayani masyarakat. Dengan demikian, kami bersyukur sudah ada gerakan untuk Undang-undang Keadilan Polisi 2020 di Dewan Perwakilan Rakyat AS dan kami mendesak percepatan pembahasannya.

Saat ini, parlemen AS memang sedang menggodok revisi undang-undang yang mengatur mengenai badan kepolisian dan kewenangannya. Proses revisi kian gencar setelah kasus Floyd memicu gelombang demonstrasi besar-besaran di AS.

“UU Keadilan Polisi bukan hanya perubahan biasa. Perlu keberanian untuk membuat perubahan nyata dan positif untuk aparat penegak hukum dan masyarakat yang mereka layani,” demikian isi surat yang juga diteken Sony Music Group, Universal Music Group, dan Warner Music Group itu.

Penggodokan UU ini memang sangat dinanti karena mencakup beberapa isu penting, termasuk pengadaan standar nasional untuk operasi kepolisian, kewajiban pengumpulan data tiap interaksi polisi, dan penerapan hukum untuk penggunaan kekerasan berlebih.

“Komunitas dan bangsa ini berharap pada kalian untuk mengambil sikap di momen luar biasa ini dan kami dengan hormat meminta Anda untuk memilih YA untuk UU Kebijakan Polisi 2020,” tulis mereka.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : cnnindonesia.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *