Dolar AS Kian Perkasa, Ini Penyebabnya

Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat tajam pada terhadap sekeranjang mata uang pada perdagangan Selasa waktu setempat karena investor melarikan diri dari aset berisiko di tengah penurunan harga minyak.

Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (22/4/2020), indeks mata uang dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya naik 0,24% ke level 100,19. Indeks mencapai level tertinggi dua minggu di 100,48 di awal sesi.

Tercatat, harga minyak mentah berjangka AS pindah ke wilayah negatif untuk pertama kalinya pada hari Senin, karena penurunan tajam dalam penggunaan bahan bakar global karena pandemi coronavirus (Covid-19) menciptakan kelebihan pasokan dan kekurangan kapasitas penyimpanan.

Sementara, penutupan pabrik dan pembatasan perjalanan yang diberlakukan untuk memperlambat laju infeksi coronavirus baru telah memicu jatuhnya harga minyak. Hal Ini menarik uang dari mata uang komoditas dan aset berisiko lainnya ke keamanan aset berdenominasi dolar.

“Ini jelas merupakan hari yang penuh risiko sehingga dolar mendapat manfaat dari hal itu sekarang,” kata Minh Trang, pedagang valas senior di Silicon Valley Bank di Santa Clara, California.

Mata uang seperti Norwegia dan dolar Kanada adalah mata uang berkinerja terburuk Selasa, bersama dengan mata uang Swedia, yang sangat sensitif terhadap stabilitas ekonomi global.

“Kemunduran minyak kemarin membuat para investor ketakutan, dan sementara beberapa ekonomi mulai membuka kembali dari penguncian, jalan kembali ke keadaan normal jelas akan lama,” kata Jonathan Coughtrey, direktur pelaksana di Action Economics, dalam sebuah catatan.

 

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : Bincang Syariah

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *