Corona & Kejutan The Fed Dorong Kenaikan Emas Hari Ini

Harga emas dunia pada pagi hari ini ditransaksikan naik setelah kemarin ditutup melemah. Pelaku pasar masih terus mewaspadai perkembangan kasus wabah corona yang kini mengancam kesehatan dan perekonomian global.

Sudah 2 bulan lebih virus corona yang awalnya ditemukan di Wuhan mulai meluas. Saat ini sudah ada lebih dari 60 negara yang terinfeksi virus ganas ini. Jumlah orang yang terinfeksi mencapai lebih dari 95.000 dan korban meninggal dilaporkan nyaris mencapai 3.200 orang.

Merebaknya virus corona di berbagai belahan dunia telah menyebabkan harapan ekonomi global dapat tumbuh lebih kencang pada 2020 tinggal mimpi. Direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global akan berada pada laju paling lambatnya sejak krisis 2008-2009.

Hal ini memicu investor beralih ke aset lain yang lebih aman salah satunya adalah emas. Logam mulia ini kembali oleh para investor sehingga menyebabkan harganya menjadi terangkat naik.

Pada perdagangan Kamis (5/3/2020), harga emas di pasar spot menyentuh level US$ 1.638,64 atau naik 0,2% dibanding harga pada posisi penutupan perdagangan kemarin.

Harga emas sempat melesat signifikan sebesar 3% dalam sehari pada Selasa kemarin (3/3/2020) kala bank sentral AS The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga Federal Fund Rates (FFR) secara mendadak.

Tak tanggung-tanggung, The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) ke level 1% -1,25%. Sebenarnya hal ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar, terlihat dari probabilitas The Fed akan memangkas suku bunga acuan 50% berada di angka 100% berdasarkan piranti FedWatch milik CME Group.

Namun yang mengejutkan adalah The Fed mengumumkan kebijakan moneternya jauh sebelum hari yang dijadwalkan. Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan akan mengumumkan kebijakan moneternya pada pertengahan Maret ini.

Walau sudah memangkas suku bunga, pelaku pasar masih melihat The Fed akan kembali melakukan pemangkasan suku bunga hingga 100 bps pada tahun ini. Hal ini diyakini oleh ekonom Goldman Sachs yang mengatakan FFR berpotensi berada di level 0,5% – 0,75% untuk tahun ini.

The Fed bukan tanpa alasan dalam memangkas FFR. The Fed melihat virus corona ini menjadi ancaman untuk perekonomian global dan Amerika.

Tujuan The Fed adalah meredam dampak virus corona, sehingga penciptaan lapangan kerja maksimal serta menjaga kestabilan harga. Pemangkasan FFRR tersebur yang terbesar sejak krisis keuangan 2008 silam.

Rendahnya suku bunga terutama di AS membuat memegang instrument investasi tanpa imbal hasil seperti emas menjadi lebih dilirik. Karena biaya yang ditanggung alias opportunity cost memilih aset ini menjadi lebih rendah. Walau tak selalu demikian, tetapi kemarin harga emas langsung melesat tajam hingga 3%, kala The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : GenPI.co

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *