Iran-AS Reda, Harga Emas Langsung Lemah Lunglai

Harga emas di pasar spot mengalami penurunan pada perdagangan hari ini. Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran yang mereda jadi pemicu melorotnya harga si logam mulia.

Jumat (10/1/2020), harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.548,18/troy ons melemah 0,26% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin. Sejak harga emas menyentuh level tertingginya dalam 6 tahun terakhir pada 7 Januari lalu, sampai hari ini harga telah terkoreksi 1,6%.

Harga emas melorot setelah mendengar pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait serangan balik Iran di pangkalan militer AS Ayn Al Asad Irak. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump menunjukkan perubahan sikap yang tadinya garang menjadi melunak.

Trump lebih memilih mengenakan sanksi ekonomi baru untuk Iran ketimbang harus membalasnya dengan agresi militer. Padahal sebelumnya Trump mewanti-wanti Iran untuk tak melakukan serangan balasan. Jika Iran tetap nekat maka AS tak segan lancarkan serangan balik ke 52 titik yang telah ditargetkan.

Jatuhnya pesawat Boeing 737 milik Ukraine Internasional Airlines di Teheran Iran dua hari lalu ikut menghiasi panasnya hubungan AS-Iran. Kantor berita AFP melaporkan pesawat itu lepas landas pada 06.10 pagi waktu Iran dan kemudian hilang dari deteksi radar beberapa menit setelah lepas landas.

Dalam insiden tersebut, sebanyak 176 orang penumpang dikabarkan tewas. Mayoritas berkewarganegaraan Iran dan Kanada. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau malah menegaskan kecelakaan itu bukan karena masalah teknis. Namun secara tak sengaja tertembak rudal Iran.

“Kami memiliki intel dari banyak sumber, termasuk koalisi dan milik kami sendiri. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pesawat itu ditembak oleh misil Iran,” katanya sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (10/1/2020). “Ini mungkin tidak disengaja.”

Sembari terus memantau perkembangan hubungan AS-Iran, kini investor kembali fokus ke poros Washington-Beijing. Pasalnya seremoni dan penandatanganan perjanjian dagang fase satu akan dilakukan minggu depan.

Setelah menandatangani perjanjian dagang fase satu, AS berencana untuk memulai diskusi fase dua dengan China. Namun diskusi ini rencananya baru akan dimulai setelah pemilu AS bulan November nanti.

Bagaimanapun juga aksi pembelian kedelai Brazil oleh China baru-baru ini membuat pasar menjadi tak yakin Beijing akan membeli produk agrikultur AS senilai US$ 40 miliar pada 2020 sebagai bagian dari kesepakatan dagang fase I. China dikabarkan membeli kedelai Brazil sebanyak 800.000 ton minggu ini, melansir Reuters.

Ke depan pasar masih akan memantau kedua poros ini. Saat ini memang harga emas tertekan karena situasi cukup mereda. Namun tak ada yang mampu meramal dengan pasti apa yang akan terjadi nantinya.

Bagaimanapun juga ruang emas untuk kembali melesat masih ada mengingat ketidakpastian masih ada. Soal AS-Iran, Trump tak jelaskan detail seperti apa sanksi ekonomi barunya. Sementara soal Washington-Beijing, walau optimis masih ada gelagat keraguan akan kesepakatan dagang fase satu yang dicapai kedua negara.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Grid.ID

 

 

 

[social_warfare
buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *