AS-China Masih Panas, Investor Berburu Emas

Kecemasan investor akan kepastian pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 mendatang membuat harga emas merangkak naik. Pasalnya, hubungan kedua negara masih panas.

Pada perdagangan Selasa (11/6/2019) pukul 09:00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Agustus di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,29% menjadi US$ 1.333,1/troy ounce. Adapun harga emas di pasar spot naik 0,11% ke US$ 1.329,49/troy ounce.

Kemarin, harga emas COMEX dan spot anjlok masing-masing sebesar 1,25% dan 0,96%. Penyebab utamanya adalah risiko perang dagang AS-Meksiko yang akhirnya sirna, untuk sementara waktu.

Pemerintahan Trump telah menunda pengenaan bea impor atas produk Meksiko setelah adanya kesepakatan soal penanganan imigran ilegal. Meksiko dan AS sepakat untuk memperluas program Migration Protection Protocols (MPP). Protokol tersebut membuat warga Meksiko yang ingin mencari suaka ke AS harus menunggu di negara asal sampai urusan mereka selesai.

Selain itu Meksiko juga telah setuju untuk menempatkan personel keamanan untuk menjaga perbatasan, yang diketahui merupakan jalur utama imigran gelap.

Kini pelaku pasar kembali fokus pada isu yang jauh lebih besar, yaitu perang dagang AS-China. Trump kemarin mengatakan bahwa dirinya sangat siap untuk memberlakukan bea impor baru terhadap produk China apabila tidak ada kesepakatan yang dibuat pada pertemuan G20 mendatang.

“Ketegangan akan tetap ada di pasar hingga pertemuan negara G20. Tidak ada garansi bahwa masalah tersebut [perang dagang AS-China] akan membaik meskipun pimpinan kedua negara menggelar pertemuan,” ujar Masahiro Ichikawa, strategis senior Sumitomo Mitsui DS Asset Management, mengutip Reuters.

Pada bulan lalu, AS dikabarkan telah mengkaji dampak penerapan bea impor 25% atas produk China senilai US$ 300 miliar terhadap perekonomian domestik. Bila, sekali lagi, perang dagang AS-China mengalami eskalasi maka dampaknya juga akan mendunia. Ekonomi global akan tumbuh lebih lambat dari yang sudah lambat.

Di tengah kondisi yang serba tak pasti seperti ini, investor akan cenderung menahan emas, bahkan membeli lebih banyak. Pasalnya emas seringkali dijadikan pelindung nilai (hedging) karena nilainya yang relatif stabil.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : blog.e-mas.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *