Goldman Sachs: The Fed Tak Akan Pangkas Bunga Acuan Tahun Ini

Institusi keuangan global asal Amerika Serikat (AS), Goldman Sachs memperingatkan bahwa konsensus yang berkembang di pasar tentang kemungkinan bank sentral AS, Federal Reserve, yang akan segera menurunkan suku bunga adalah salah arah.

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell pada pekan lalu sempat mengatakan bahwa pihaknya akan “bertindak secara sesuai untuk mempertahankan ekspansi,” yang ditafsirkan pasar sebagai sinyal bagi bank sentral untuk menurunkan suku bunga acuan, Fed Funds Rate (FFR). Saat ini, suku bunga FFR berada di level 2,25-2,5%.

“Meskipun ini sinyal yang dekat [penurunan suku bunga], kami masih mengharapkan FOMC [Federal Open Market Committee] untuk menjaga tingkat suku bunga FFR tidak berubah di sisa tahun ini,” kata Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman dalam sebuah catatan pada Senin (10/6/2019), dikutip CNBC International.

“Dalam pandangan kami, ini bukan petunjuk yang kuat adanya pemangkasan [suku bunga] yang akan datang, tetapi hanya dimaksudkan untuk memberikan jaminan bahwa FOMC sangat menyadari risiko dari perang dagang,” tegas Hatzius menanggapi pernyataan Powell.

Menurut dia, pidato Powell tersebut memfokuskan secara eksklusif pada isu-isu jangka panjang di tengah kekhawatiran yang meningkat tajam tentang kebijakan perdagangan antara AS dengan China.

“Kami berharap para pejabat Fed agar berhati-hati untuk tidak menyampaikan pesan bernada hawkish [agresif] tanpa syarat, tetapi untuk terus menekankan bahwa mereka siap menanggapi [potensi] adanya guncangan,” kata Hatzius.

Pada Selasa pekan lalu, (4/6/2019), Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal-sinyal pelonggaran kebijakan dengan menurunkan standar referensinya dari The Fed yang “sabar” dalam menentukan suku bunga, menjadi The Fed kan memperhatikan dampak perang dagang dan bakal mengambil tindakan “yang sesuai”.

“Kami tidak tahu bagaimana atau kapan isu-isu (perdagangan) ini akan terselesaikan,” kata Powell, dilansir dari Reuters.

“Kami memantau dengan ketat dampak dari berbagai perkembangan ini terhadap proyeksi perekonomian AS dan, selalu, kami akan mengambil tindakan yang sesuai untuk mempertahankan pertumbuhan (ekonomi), dengan pasar tenaga kerja yang kuat dan inflasi yang ada di sekitar target simetris 2% kami,” lanjutnya.

Investor membaca salah satu langkah yang bakal ditempuh The Fed adalah menurunkan suku bunga. Mengutip CME Fedwatch, probabilitas FFR bertahan di level yang sekarang yaitu 2,25-2,5% pada akhir 2019 hanya 1,4% probabilitasnya.

Adapun peluang FFR untuk turun jauh lebih besar. Kemungkinan suku bunga acuan berada di 2-2,25% pada akhir tahun (turun 25 basis pon) adalah 12,2% probabilitasnya.

Selain itu, peluang FFR berada di 1,75-2% (turun 50 basis poin) adalah 32,6%. Bahkan kemungkinan suku bunga acuan nangkring di 1,5-1,75% (turun 75 basis poin) adalah 35,5%.

Sebelumnya, Presiden The Fed St. Louis James Bullard mengatakan dalam sebuah pidato bahwa pemotongan tingkat suku bunga acuan mungkin perlu segera dilakukan. Selain perang dagang, peluang penurunan suku bunga acuan menjadi lebih besar karena lesunya data ketenagakerjaan AS.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Zee Business

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *