Damai Dagang AS-China Masih tak Pasti, Harga Emas Menanjak

Harga emas global terus menanjak di tengah ketidakpastian hasil perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Pada perdagangan hari Rabu (8/5/2019) pukul 09:45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Juni di bursa New York Commodity Exchange (COMEX) menguat 0,17% ke posisi US$ 1.287,8/troy ounce. Sedangkan harga emas di pasar spot juga naik 0,17% ke level US$ 1.286,51/troy ounce.

Penguatan hari ini juga terjadi setelah harga emas sudah menguat selama tiga hari berturut-turut.

Tampaknya pelaku pasar masih ogah untuk agresif berinvestasi pada instrumen-instrumen berisiko, seperti saham. Pasalnya hingga hari ini nasib damai dagang belum jelas. Bahkan masih punya potensi untuk batal sama sekali.

Setelah Presiden AS, Donald Trump mengancam akan memberlakukan be impor sebesar 25% terhadap produk-produk China yang senilai US$ 200 miliar, kini giliran bawahannya yang berkomentar serupa.

“Dalam beberapa pekan terakhir, kami melihat ada penurunan komitmen dari pihak China. Kami tidak bicara soal membatalkan dialog, tetapi mulai Jumat akan ada tarif bea masuk baru,” tegas Robert Lighthizer, Kepala Perwakilan Dagang AS, dikutip dari Reuters.

“Mereka (China) coba untuk mundur ke hal-hal yang sebelumnya pernah dibicarakan, jelas ada upaya untuk mengubah kesepakatan. Oleh karena itu, seluruh tim ekonomi pemerintahan AS sepakat dan merekomendasikan kepada presiden untuk bergerak maju dengan bea masuk jika kita tidak bisa menyelesaikan kesepakatan dagang akhir pekan ini,” ungkap Mnuchin, mengutip Reuters.

Meskipun ternyata pada hari Kamis dan Jumat (9-10/4/2019), Wakil Perdana Menteri China, Liu He, tetap akan terbang ke Washington untuk melanjutkan dialog dagang, tapi hasil perundingan masih belum bisa ditebak.

Potensi tidak ada kesepakatan yang tercipta masih ada, dan semakin menghantui pelaku pasar. Bila itu benar terjadi, maka perlambatan ekonomi global akan sulit untuk dihentikan, bahkan bisa tambah parah.

Dalam kondisi penuh ketidakpastian seperti ini, emas memang seringkali dijadikan pelindung nilai (hedging), mengingat nilainya yang relatif lebih stabil dibanding instrumen lainnya.

Selain itu, permintaan emas di India masih tinggi, mengingat kemarin baru saja melangsungkan perayaan hari Akshaya Tritiya. Saat ada perayaan tersebut, membeli emas dipercaya merupakan suatu hal yang menguntungkan.

“Permintaan [emas] meningkat di seluruh daerah [India], setidaknya 10% lebih tinggi dibanding tahun lalu,” ujar Ananta Padmanabhan, kepala Gem and Jewellry Domestic Council (GJC), mengutip Reuters.

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : arahkita.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *