Rilis Pertumbuhan Ekonomi Masih Jadi Amunisi Utama IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan kian perkasa jelang akhir pekan, Kamis (7/2). Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya direspons positif oleh pasar.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG berpotensi bertahan di area 6.500 seperti kemarin. Ia memperkirakan indeks akan bergerak dalam rentang support 6.485-6.516 dan resistance 6.565-6.583.

“Penguatan didorong optimisme investor setelah rilisnya data pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik,” kata Dennies melalui risetnya.Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 sebesar 5,17 persen. Angka itu sebenarnya jauh di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang dipatok sebesar 5,4 persen. Namun, lebih tinggi dibandingkan capaian pada 2016 sebesar 5,03 persen dan 2017 sebesar 5,07 persen.

Di samping itu, Dennies menyebut data eksternal berupa neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) yang akan segera rilis turut menjadi perhatian pelaku pasar. Pasalnya, pergerakan pasar saham di negara Pam Sam itu akan memberikan pengaruh untuk IHSG.

“Investor juga akan memperhatikan negosiasi perang dagang (antara AS dengan China),” jelas Dennies.

Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menilai realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengundang aliran modal asing lebih deras lagi. Dengan kata lain, transaksi asing masih akan menopang pergerakan indeks.

“Rilis data perekonomian tentang pertumbuhan ekonomi yang terlansir cukup bagus turut memberi sentimen positif terhadap pergerakan IHSG hari ini,” papar William dalam risetnya.

Untuk itu, William optimistis IHSG dapat menyentuh level 6.600 pada sore nanti. Ia memprediksi IHSG berada dalam rentang support 6.442 dan resistance 6.676.

RTI Infokom mencatat IHSG kemarin melonjak 1,02 persen atau 66,42 poin hingga menyentuh level 6.547. Pelaku pasar asing tercatat beli bersih atau net buy di pasar reguler sebesar Rp97,27 miliar.

Kondisi ini jelas positif bila dibandingkan dengan bursa saham Wall Street yang bergerak di zona merah kemarin. Tiga indeks utamanya tampak terkoreksi, seperti Dow Jones sebesar 0,08 persen, S&P500 0,22 persen, dan Nasdaq Composite 0,36 persen.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNBC Indonesia

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *