KTT ASEAN Mulai Hari Ini, Sanggupkah Rupiah Melaju?

Pasar keuangan tanah Air nampaknya sudah mulai mendapatkan katalis positif terdorong dari kabar baik China dan KTT ASEAN yang dimulai pada hari ini (5/9/2023).

Melansir data Refinitiv, nilai tukar rupiah bergerak stagnan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin, Senin (4/9/2023). Mata uang Garuda berada di posisi Rp15.235/US$, sama sekali tidak bergerak dari penutupan akhir pekan lalu.

Namun, rupiah kemarin sempat melemah ke posisi terdalamnya di Rp15.253/US$ tetapi di akhir sesi berhasil menguat menuju posisi yang sama dengan hari xebelumnya.

Penopang gerak rupiah disinyalir dari geliat manufaktur China yang membaik, hal tersebut terlihat dari Caixin PMI Manufacturing China yang kembali ke fase ekspansif yakni 51 paad Agustus 2023. Nilai tersebut menjadi yang tertinggi dalam lima bulan terakhir atau sejak Februari 2023.

Menggeliatnya aktivitas manufaktur China diharapkan menjadi sinyal jika ekonomi Sang Naga mulai bangkit. Tiongkok adalah motor utama pertumbuhan Asia sehingga perkembangan di China sangat menentukan kawasan tersebut.

Kabar baik kedua datang dari stimulus China. Tiongkok akan menurunkan uang muka atau down payment untuk pembelian rumah pertama menjadi 20% dan rumah kedua menjadi 30%. Sebelumnya, uang muka rumah pertama minimal 30% dan rumah kedua sebesar 40%.

Bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk rumah baru dipangkas hingga 40 percentage points.

Lima bank besar China pada Jumat (2/9/2023) juga sepakat untuk memangkas bunga deposito di kisaran 10-25 bps. ICBC, China Construction Bank,dan Agricultural Bank of China adalah beberapa dari bank yang sepakat memangkas bunga deposito.

Bank sentral China (PBoC) juga dikabarkan akan memangkas persyaratan rasio minimum kepemilikan mata uang asing (RRR) di perbankan hingga 200 bps menjadi 4% mulai 15 September.

Stimulus tersebut diharapkan bisa membantu 40 juta warga China yang ingin membeli rumah serta mendongkrak kredit KPR hingga CNY 25 triliun atau sekitar US$ 3, triliun.

Tak hanya itu, pada hari ini ada data yang masih dinanti pelaku pasar dari negeri asal Panda tersebut. Caixin akan mengumumkan data Composite Composite Output Index China.

Caixin China Composite Output Index merupakan indeks yang mengukur tren bisnis di sektor swasta dari 400 perusahaan swasta. Perlu diketahui, China merupakan tujuan ekspor utama Indonesia sehingga kabar positif dari Tiongkok akan menjadi sentimen baik bagi pasar Indonesia.’

Beralih ke dalam negeri, sorotan pelaku pasar akan tertuju pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan berlangsung mulai hari ini (5/9/2023) hingga 7 September 2023.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini secara resmi akan membuka KTT ASEAN ke-43 sekaligus memimpin sidang pleno. Beliau juga akan membuka membuka ASEAN-Indo-Pacific Forum.

Sebelas pemimpin ASEAN akan hadir dalam KTT untuk membahas sejumlah agenda penting di bidang ekonomi hingga politik. ASEAN juga akan menggelar serangkaian KTT bersama negara mitra mulai dari Jepang, China, Amerika Serikat, hingga Korea Selatan pada Rabu (6/9/2023).

Keketuaan Indonesia pada tahun ini sangat penting di tengah kembali panasnya geopolitik di Eropa ataupun China-Amerika Serikat.

Indonesia juga memegang Keketuan setelah dunia menjalani periode normal kembali usai dihantam pandemi Covid-19.

Peran Indonesia dalam mengawal ASEAN juga sangat penting untuk tahun ini karena Asia Tenggara kini diharapkan menjadi salah satu motor ekonomi dunia setelah ekonomi negara maju lesu.

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah melawan dolar AS dalam basis waktu per jam, secara teknikal tren masih sideways atau belum kemana-kemana. Posisi support dan resistance juga nampak tak ada perubahan dari hari sebelumnya.

Potensi penguatan dalam jangka pendek bisa dicermati support terdekat di posisi Rp15.215/US$ yang diambil berdasarkan horizontal line dari low candle 30 Agustus 2023.

Sementara untuk resistance terdekat berada di Rp15.260/US$, posisi ini bertepatan dengan garis rata-rata selama 100 jam atau moving average 100 (MA100) sebagai posisi yang diperhatikan jika rupiah berbalik arah melemah lagi.

 

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Vibiznews.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *