Ganja Jadi Isu Politik Tajam Jelang Pemilu Thailand

Ganja telah menjadi sesuatu yang legal di Thailand. Kendati begitu, isu ganja di negara tersebut bermuatan politik, dan telah digunakan sebagai senjata dalam kampanye pemilihan umum. Hal Ini telah membuat mereka yang mencoba membangun bisnis baru di bidang ganja merasa khawatir.

Legalisasi ganja di Thailand tahun lalu, yaitu berisi poin mengenai izin kepemilikan, budidaya, distribusi, konsumsi, dan penjualan, berlangsung cepat.

Di seantero negeri, terutama di kota-kota wisata populer Thailand, tempat penjualan ganja muncul dengan sangat cepat. Toko semacam itu sekarang ada di mana-mana di beberapa daerah, terutama di ibu kota.

Walau penggunaan ganja untuk rekreasi tidak dianjurkan, tetap hal itu tetap legal di Thailand. Walau orang tidak bisa merokok ganja di depan umum dan ada batasan usia, sejauh ini industri tersebut menikmati kebebasan untuk berkembang.

Parlemen nasional dibubarkan menjelang pemilihan umum Thailand pada 14 Mei mendatang, sebelum Undang-Undang Ganja dapat diberlakukan.

Dengan penggunaan ganja yang tidak terkendali secara luas, masalah ini semakin memecah belah secara politis dan di seluruh masyarakat Thailand.

Mengutip dari laman Channel News Asia, Selasa, 9 Mei 2023, isu ganja ini telah memicu perdebatan politik sengit menjelang pemilu akhir pekan ini, dengan partai-partai yang ingin membedakan diri mereka satu sama lain untuk meraih hati pemilih dengan pendapat kuat tentang ganja.

Sebagian besar kandidat terkemuka dalam pemilu Thailand kali ini menyatakan sikap jelas bahwa diperlukan lebih banyak peraturan untuk mengendalikan industri ganja, bagaimana tampilannya dan bagaimana hal itu akan dilakukan.

Kandidat perdana menteri untuk Move Forward Party, Pita Limjaroenrat, memiliki sikap terbuka perihal penanaman ganja dan penggunaannya secara terkendali. Namun ia menginginkan ganja kembali ditempatkan ke dalam daftar narkotika agar dapat dikontrol lebih baik.

“Kami tidak mendukung ganja untuk penggunaan rekreasi. Kami tidak mendukung vakum ganja. Kami mendukung ganja yang memiliki langkah-langkah pengendalian. Kami mendukung ganja untuk penggunaan medis. Manfaatnya harus lebih besar daripada kerugiannya dalam setiap aspek ini,” ucap Limjaroenrat dalam rapat umum kampanye bulan ini.

“Masukkan kembali ganja ke dalam daftar narkotika, kemudian lakukan kontrol sehingga dapat menciptakan lebih banyak manfaat daripada bahaya,” sambungnya.

Partai Pheu Thai – yang berambisi untuk membentuk pemerintahan – awalnya memilih untuk melegalkan ganja, tetapi telah mengalihkan pandangannya untuk memperketat kebijakan narkoba selama masa kampanye.

“Partai Pheu Thai tidak menginginkan legalisasi ganja secara penuh. Hal ini sangat jelas. Kami tidak ingin bergandengan tangan dengan partai politik mana pun yang mendukung legalisasi penuh ganja. Kami hanya menginginkan ganja untuk keperluan medis,” kata Srettha Thavisin, salah satu kandidat perdana menteri terkemuka dari partai tersebut, selama debat politik yang disiarkan televisi.

 

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *