Dolar Keok Jelang Rilis Data Tenaga Kerja AS

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena pelaku pasar menunggu laporan pekerjaan bulanan AS yang sangat dinanti. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,76 persen menjadi 105,6940.

Mengutip Xinhua, Jumat, 5 Agustus 2022, pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,0252 dari USD1,0157 pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris meningkat menjadi USD1,2174 dibandingkan dengan USD1,2145 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6981 dari USD0,6947.

Sedangkan dolar AS dibeli 132,91 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 134,11 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9546 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9623 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2851 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2842 dolar Kanada.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, meningkat 6.000 menjadi 260 ribu dalam pekan yang berakhir 30 Juli, mendekati level tertinggi sejak November. Laporan pekerjaan AS Juli yang diawasi lebih ketat dijadwalkan untuk dirilis pada Jumat.

Sementara itu, bursa saham AS berakhir beragam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), karena Wall Street menunggu laporan pekerjaan bulanan AS yang sangat dinanti. Selain itu, investor terus mencermati arah kebijakan The Fed di tengah panasnya inflasi di Negara Paman Sam.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 85,68 poin atau 0,26 persen menjadi 32.726,82. Sedangkan indeks S&P 500 turun 3,23 poin atau 0,08 persen menjadi 4.151,94. Indeks Komposit Nasdaq naik 52,42 poin atau 0,41 persen menjadi 12.720,58.

Sebanyak tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor kebijakan konsumen dan teknologi masing-masing naik 0,54 persen dan 0,42 persen, melampaui sisanya. Sedangkan sektor energi turun 3,59 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Okezone Ekonomi

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *