Dolar AS Perkasa

Dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Selera risiko berkurang dari level sebelumnya, dengan saham-saham AS jauh dari tertinggi sebelumnya untuk meningkatkan daya tarik tempat berlindung yang aman menjelang data utama inflasi akhir pekan ini.

Mengutip Antara, Selasa, 7 Juni 2022, setelah menyentuh level tertinggi hampir 20 tahun di 105,01 pada 13 Mei, indeks dolar telah melemah kembali ke sekitar level 102, meskipun laporan penggajian yang kuat pada Jumat, 3 Juni, membantu dolar mencatatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan.

Menjelang pengumuman kebijakan Federal Reserve pada 15 Juni, bank sentral secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, investor akan melihat data harga konsumen pada Jumat, 10 Juni, untuk tanda-tanda berapa lama Fed dapat melanjutkan jalur kenaikan suku bunganya.

Saham-saham AS lebih tinggi tetapi jauh dari level sebelumnya yang melihat masing-masing dari tiga indeks utama Wall Street menunjukkan kenaikan lebih dari satu persen karena kekhawatiran inflasi berlanjut.

“Untuk satu, selera risiko mengatur nada pasar menjelang peristiwa besar minggu ini, dan peristiwa besar di kalender minggu ini benar-benar akan membentuk ekspektasi untuk kebijakan bank sentral hingga akhir tahun,” kata Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions Joe Manimbo, di Washington.

“The Fed berarti bisnis dalam hal menurunkan inflasi, dan sampai mereka melihat langkah yang berarti menuju target mereka, sepertinya kenaikan suku bunga agresif ini tetap dipertimbangkan,” tambah Manimbo.

Indeks dolar naik

Indeks dolar naik 0,333 persen pada 102,430, dengan euro turun 0,32 persen menjadi 1,0685 dolar menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) akhir pekan ini.

BofA Securities sekarang memperkirakan ECB untuk menaikkan suku bunga sebesar 150 basis poin tahun ini termasuk pergerakan 50 basis poin pada Juli dan September, katanya dalam sebuah catatan pada Senin, 6 Juni, bersama dengan pandangan yang lebih hawkish untuk jalur kenaikan suku bunga bank sentral oleh Barclays.

Yen Jepang melemah 0,77 persen versus greenback di 131,90 per dolar, sementara poundsterling terakhir diperdagangkan di 1,2531 dolar, naik 0,34 persen hari ini. Sterling menguat menjelang mosi tak percaya pada Senin setelah semakin banyak anggota parlemen di Partai Konservatif Boris Johnson mempertanyakan otoritas pemimpin Inggris atas skandal partygate.

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Bisnis.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *