Dolar AS Kembali Tersandung Komentar The Fed

Mata uang dolar Amerika Serikat (USD) kembali tergelincir pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), imbas menciutnya data ekonomi AS. Ini terjadi setelah pejabat Federal Reserve (The Fed) berkomentar terkait kenaikan suku bunga tahun ini.

Mengutip Antara, Rabu, 2 Februari 2022, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,3 persen menjadi 96,423, setelah mencapai level tertinggi pada 19 bulan.

Saat dolar melemah, mata uang sensitif risiko seperti dolar Australia, euro, dan poundsterling Inggris menguat. Pejabat The Fed mengatakan akan menaikkan suku bunga pada Maret. Hal tersebut mengindikasikan keinginan untuk menjaga opsi tetap terbuka mengingat prospek inflasi yang tidak pasti.

Ketika The Fed berusaha untuk mengerem perkiraan kenaikan suku bunga yang lebih cepat, bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga acuan mereka atau menandai rencana pengetatan mereka sendiri.

“Mengingat perbedaan imbal hasil telah bergeser lebih jauh ke AS pada periode itu, kegagalan greenback untuk membuat kemajuan lebih lanjut agak membingungkan,” tulis Ekonom Pasar Senior Capital Economics Jonas Goltermann.

Adapun euro menguat 0,1 persen menjadi 1,1244 dolar. Dolar juga turun 0,6 persen terhadap yen. Dolar Australia juga naik 0,6 persen pada 0,7114 dolar AS.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *