Siaga Awan Kelabu, The Fed Siap Naikkan Suku Bunga Maret

Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal jelas akan menaikkan suku bunga Maret. Hal ini bakal dilakukan pertama kalinya pasca memangkasnya hingga nol akibat pandemi Covid-19.

Langkah The Fed tersebut akan mengakhiri era “easy money”. The Fed menaikkan suku bunga guna memerangi inflasi AS yang merajalela meski diyakini harga akan mulai turun tahun ini.

“Saya akan mengatakan bahwa komite berkeinginan untuk menaikkan suku bunga dana federal pada pertemuan Maret, dengan asumsi bahwa kondisinya sesuai untuk melakukannya,” kata Ketua The Fed, Jerome Powell kepada wartawan seusai rapat FOMC, Rabu (26/1/2022) waktu setempat.

“Saya pikir ada sedikit ruang untuk menaikkan suku bunga tanpa mengancam pasar tenaga kerja.”

Powell mengatakan pasar tenaga kerja telah membuat kemajuan yang luar biasa. Peningkatan pekerjaan solid dalam beberapa bulan terakhir.

“Rata-rata 365.000 per bulan selama tığa bulan terakhir,” ujarnya lagi.

Dia menolak untuk membahas kemungkinan ukuran kenaikan suku bunga yang akan segera datang. Namun, ia mengatakan pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu cukup kuat sehingga dapat menangani biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Sebelumnya, indeks harga konsumen (IHK/CPI) AS naik 7% pada Desember dari 12 bulan sebelumnya. Ini berarti inflasi tahunan menyentuh kenaikan tercepat selama hampir 40 tahun terakhir, tertinggi sejak 1982.

Sementara itu, untuk bulan ini, kebijakan The Fed soal suku bunga tak berubah. The Fed tetap mempertahankan suku bunga di nol.

Indeks Wall Street sendiri melihat kenaikan yang solid pada Rabu pagi. Tetapi berbalik negatif tajam ketika Powell berbicara dan sebagian besar berakhir lebih rendah.

Indeks Dow Jones turun 0,4% menjadi 34.168,09. S&P berbasis luas turun 0,2% menjadi berakhir pada 4.349,93 sedangkan Nasdaq Composite Index-yang kaya teknologi- ditutup pada dasarnya datar di 13.542,12.

“Semakin Powell berbicara selama (konferensi pers), semakin hawkish dia terdengar,” tulis Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya.

Hawkish adalah simbol “menyerang”, saat keberpihakan bank sentral berlawanan dengan harapan pasar. Ini berlawanan dengan dovish yang diartikan cenderung pro pasar.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : CNBCIndonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *