Dolar AS Perkasa di Tengah Lonjakan Omicron

Kurs dolar Amerika Serikat (USD) menguat tipis pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), di tengah pelaku pasar menilai lonjakan kasus varian Omicron. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,07 persen menjadi 96,0910.

Mengutip Xinhua, Selasa, 28 Desember 2021, pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1325 dibandingkan dengan USD1,1333 di sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi USD1,3440 dari USD1,3419 di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7239 dibandingkan dengan USD0,7248.

Sedangkan dolar AS dibeli 114,90 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 114,44 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9176 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9180 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2796 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,2809 dolar Kanada.

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), terangkat oleh kekuatan keseluruhan di sektor energi dan teknologi. Kondisi itu terjadi usai kekhawatiran tentang varian Omicron bakal memengaruhi perekonomian berkurang.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 351,82 poin atau 0,98 persen menjadi 36.302,38. Sedangkan S&P 500 naik 65,40 poin atau 1,38 persen menjadi 4.791,19. Indeks Komposit Nasdaq naik 217,89 poin atau 1,39 persen menjadi 15.871,26.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor energi dan teknologi masing-masing naik 2,24 persen dan 2,18 persen, memimpin kenaikan. Perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS diperdagangkan lebih rendah dengan semua 10 saham teratas menurut bobotnya di indeks S&P AS. Listed Tiongkok 50 mengakhiri hari dengan catatan suram.

Reaksi pasar di atas muncul saat ketakutan Omicron berkurang. “Investor terus mengamati peningkatan jumlah kasus Omicron. Tetapi gejala varian terus tampak ringan. Dan dampak ekonomi telah diredam,” kata Wakil Presiden Eksekutif Zacks Investment Research Kevin Matras.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : CNBC Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *