Omicron Jadi Varian Covid-19 Dominan di AS

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan, varian Omicron menyumbang lebih dari 73 persen kasus baru Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Angkanya naik dari 13 persen sepekan lalu.

Dilansir dari RT News, Selasa, 21 Desember 2021, CDC menunjukkan bahwa Omicron telah menjadi varian Covid-19 yang dominan di AS kurang dari satu bulan, setelah pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.

Sementara varian Delta menyumbang hampir semua infeksi Covid-19 baru lainnya di AS selain Omicron, atau sekitar 27 persen. Statistik Omicron dirilis CDC menjelang pidato Presiden AS Joe Biden pada Selasa malam, yang diperkirakan akan fokus membahas langkah-langkah penanganan Covid-19 selama Natal dan Tahun Baru.

Sejumlah kota besar di AS memperketat pembatasan pandemi. Wali Kota Boston, Michelle Wu, mengumumkan pada Senin kemarin bahwa pihaknya mewajibkan bukti vaksinasi bagi individu yang hendak memasuki pertokoan atau tempat usaha lain.

Sementara Washington DC kembali menerapkan mandat memakai masker dan memerintahkan pegawai negeri untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga atau booster. Penasihat Medis Gedung Putih, Anthony Fauci, memperkirakan berlangsungnya “beberapa pekan hingga bulan yang sulit” di saat Omicron menyebar dengan cepat di seantero AS.

Infeksi Covid-19 di AS melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Biden, pemimpin AS berusia 79 tahun, telah memperingatkan warga akan terjadinya “musim dingin penuh penyakit dan kematian bagi mereka yang belum divaksinasi.”

Namun, seorang pakar kesehatan di Afrika Selatan mengatakan, varian Omicron menyebabkan gejala yang relatif ringan. Bahkan, di saat Omicron menyebar seperti api di Afsel, angka rawat inap Covid-19 tidak meningkat.

Afsel dilaporkan memiliki rata-rata 30 kematian harian akibat Covid-19 sejak sepekan terakhir. Angkanya turun dari level tertinggi mendekati 600 pada Januari dan sekitar 400 pada Juli.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), Angelique Coetzee mengatakan pada Senin kemarin bahwa angka kasus Omicron terus menurun di Afsel. Ia menilai reaksi internasional terhadap Omicron berlebihan, dan mendeskripsikan larangan bepergian dari dan menuju negara-negara Afrika seperti “badai dalam secangkir teh.”

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *