Australia Akan Tetap Longgarkan Aturan di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Australia akan tetap melanjutkan rencana melonggarkan pembatasan Covid-19 sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru. Rencana ini akan tetap dilanjutkan meski kasus harian Covid-19 di negara bagian terpadat Australia mencapai level tertinggi dalam 10 pekan terakhir.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 14 Desember 2021, negara bagian New South Wales (NSW) mencatat lebih dari 800 kasus baru hari ini. Lonjakan ini dikaitkan dengan rangkaian pesta di dalam dan sekitar Sydney.

Angka 800 ini merupakan yang tertinggi di NSW sejak 2 Oktober. Di hari yang sama di level nasional, Australia mencatat total tujuh kematian akibat Covid-19.

Otoritas Australia menegaskan, lonjakan kasus baru Covid-19 tidak akan menghalangi mereka untuk mencabutt sebagian besar aturan wajib memakai masker di ruang publik mulai Rabu besok. Australia juga akan mencabut larangan masuk restoran, bar, dan acara besar bagi masyarakat yang belum divaksinasi.

“Kami telah memutuskan sebagai negara, untuk hidup bersama dengan virus ini,” kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison, seraya menggembar-gemborkan tingkat vaksinasi yang tinggi sebagai jaminan keamanan selama periode perayaan Natal yang hampir bebas dari pembatasan.

“Natal tahun ini, hadiah yang akan kita dapatkan adalah hadiah yang diberikan warga Australia kepada diri mereka sendiri,” sambungnya.

Setelah berlangsungnya program vaksinasi di Australia, lebih dari 89 persen warga Negeri Kanguru berusia di atas 16 tahun telah divaksinasi lengkap. Sementara angka yang telah menerima dosis pertama mencapai 93 persen.

Jeda waktu dari vaksin kedua ke dosis booster telah diperpendek oleh Australia, dari enam bulan menjadi lima bulan.

Sementara itu, Australia telah mendeteksi lebih dari 85 kasus Omicron, varian Covid-19 yang dikhawatirkan lebih menular dan lebih resisten terhadap vaksin ketimbang varian lain.

Negara-negara Barat mulai kembali menerapkan pembatasan Covid-19 di tengah upaya meluncurkan program vaksinasi booster.

Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard mengaku “sangat prihatin” karena jumlah vaksin booster tidak cukup untuk semua orang. Meski begitu, ia berjanji tidak akan memberlakukan penguncian (lockdown)

“Kekhawatiran saya adalah begitu orang yang belum divaksinasi bercampur dengan yang sudah divaksinasi, angka (kasus) akan meningkat, dan hal itu mengkhawatirkan karena dapat membebani para dokter, perawat serta sistem kesehatan,” jelas Hazzard.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *