Tertinggi dalam 39 Tahun, Inflasi AS Meroket 6,8% di November 2021

Tingkat inflasi Amerika Serikat (AS) berada pada laju tercepat sejak 1982 atau dalam 39 tahun pada November. Kondisi itu memberikan tekanan terhadap upaya pemulihan ekonomi dan bisa memicu Federal Reserve mempercepat pengetatan kebijakan yang imbasnya segera menaikkan suku bunga acuan.

Mengutip CNBC International, Senin, 13 November 2021, Indeks Harga Konsumen (IHK), yang mengukur biaya berbagai macam barang dan jasa, meroket 6,8 persen pada November secara tahun ke tahun. Tak termasuk harga makanan dan energi, IHK inti naik 0,5 persen untuk bulan ini dan 4,9 persen dari tahun lalu, kenaikan paling tajam sejak pertengahan 1991.

Dow Jones memperkirakan kenaikan tahunan 6,7 persen untuk IHK utama dan 4,9 persen untuk inti. Harga energi telah meningkat 33,3 persen sejak November 2020, termasuk lonjakan 3,5 persen pada November. Bensin saja naik 58,1 persen.

Harga makanan telah melonjak 6,1 persen sepanjang tahun, sementara harga mobil dan truk bekas, kontributor utama ledakan inflasi, naik 31,4 persen, menyusul kenaikan 2,5 persen bulan lalu. Departemen Tenaga Kerja mengatakan kenaikan untuk komponen makanan dan energi adalah yang tercepat dalam 12 bulan setidaknya dalam 13 tahun.

Biaya tempat tinggal, yang mencakup sekitar sepertiga dari IHK, meningkat 3,8 persen pada tahun tersebut, tertinggi sejak 2007 seiring dengan percepatan krisis perumahan. Pasar bereaksi positif terhadap laporan tersebut, dengan imbal hasil obligasi pemerintah bergerak lebih rendah.

Pejabat Fed mengaitkan lonjakan inflasi dengan faktor-faktor yang terkait dengan pandemi. Permintaan konsumen yang kuat untuk barang dan kemacetan rantai pasokan telah menjadi faktor utama, meskipun kenaikan harga lebih kuat dan lebih persisten daripada yang diantisipasi pembuat kebijakan.

“Tidak ada pertanyaan tidak peduli bagaimana Anda melihatnya, bahkan jika Anda menghilangkan hal ekstrem yang disebabkan oleh pandemi, inflasi masih sangat tinggi. Ini masih gangguan rantai pasokan, inflasi terkait semikonduktor,” kata Direktur Pelaksana Perdagangan dan Derivatif Charles Schwab Randy Frederick.

Memperlambat bantuan

Pejabat bank sentral AS telah mengindikasikan akan mulai memperlambat bantuan yang mereka berikan dalam upaya untuk menekan inflasi. Investor secara luas memperkirakan The Fed akan menggandakan pengurangan pembelian asetnya menjadi USD30 miliar per bulan, kemungkinan dimulai pada Januari.

Kondisi itu akan memungkinkan The Fed untuk mulai menaikkan suku bunga secepatnya. Sementara itu, beberapa ekonom berpikir inflasi mendekati puncaknya, terutama dengan penurunan harga energi dalam beberapa pekan terakhir.

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Medcom.id

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *