Konsorsium Pimpinan Arab Resmi Akuisisi Newcastle United

Sebuah konsorsium yang dipimpin Arab Saudi menyelesaikan pengambilalihan klub Liga Premier Inggris, Newcastle United pada Kamis (7/10) kemarin.

Konsorsium terdiri dari Dana Investasi Publik Saudi, Mitra Modal PCP Staveley dan saudara miliarder David dan Simon Reuben

“Premier League, Newcastle United Football Club, dan St James Holdings Limited hari ini telah menyelesaikan sengketa pengambilalihan klub oleh konsorsium PIF, PCP Capital Partners, dan RB Sports & Media. Setelah selesainya uji pemilik dan direktur Liga Premier, klub telah dijual ke konsorsium dengan segera,” demikian pernyataan Liga Premier seperti dikutip dari AFP, Kamis (7/10).

Gubernur Dana Investasi Publik (PIF) Yasir Al-Rumayyan usai pengambilalihan itu menyatakan, “Kami sangat bangga menjadi pemilik baru Newcastle United, salah satu klub paling terkenal di sepakbola Inggris.”

Sementara itu, mantan striker Newcastle dan Inggris Alan Shearer mentweet bahwa ia berharap pengambilalihan ini bisa memberikan harapan baru bagi Newcastle.

“Yessssssss. Kami berani berharap lagi,” katanya.

Hal sama juga disampaikan oleh mantan penyerang klub lainnya, Michael Owen. Ia berharap pengambilalihan bisa menjadi pengubah permainan klub.

Tak hanya itu, harapan juga datang dari para suporter yang tergabung dalam The Newcastle United Supporters Trust mentweet surat kepada pemilik baru yang mengatakan bahwa mereka berharap dapat bekerja dengan mereka untuk meremajakan salah satu klub sepak bola terbesar di Inggris itu.

Sementara itu Direktur Newcastle Amanda Staveley yang diminta komentar atas pengambilalihan itu menolak untuk memberikan jaminan apa pun tentang masa depan manajer Steve Bruce dengan klub saat ini tidak pernah menang setelah tujuh pertandingan Liga Premier pertama mereka.

Bruce, yang tidak populer di kalangan banyak penggemar, mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa dia ingin melanjutkan perannya. Tapi, ia mengakui pemilik baru klub bisa saja menginginkan manajer baru

Rencana pengambilaihan Newcastle dari Ashley oleh konsorsium pimpinan Arab Saudi sebenarnya sudah disepakati pada April 2020.

Namun, kesepakatan itu pengambilalihan kontroversial itu terganjal batu setelah protes dari beIN Sports yang berbasis di Qatar. Mereka merupakan pemegang hak siar televisi utama Liga Premier.

Protes disampaikan karena Arab Saudi melarang layanan BeIN di negara mereka. Arab juga mereka tuduh telah membiarkan tayangan ilegal Premier League merajalela.

Namun, ketegangan itu akhirnya bisa diselesaikan.

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *