Pernyataan The Fed Tak Mampu Mengerek Kenaikan Dolar

Dolar AS tergelincir secara menyeluruh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Sentimen risiko di pasar keuangan global meningkat, menghapus kenaikannya di sesi sebelumnya setelah Federal Reserve AS mengisyaratkan rencana untuk menarik kembali stimulusnya tahun ini.

Melansir Antara, Jumat, 24 September 2021, selera risiko investor membaik setelah Beijing menyuntikkan uang tunai baru ke dalam sistem keuangannya menjelang pembayaran kupon obligasi USD83,5 juta oleh raksasa properti Tiongkok, Evergrande, yang berisiko menjadi salah satu gagal bayar perusahaan terbesar di dunia itu.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang saingannya, tergelincir 0,5 persen pada 93,037. Yuan Tiongkok di perdagangan luar negeri menguat terhadap greenback di 6,4599 per dolar.

Federal Reserve mengatakan kemungkinan akan mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan segera setelah November, dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga mungkin lebih cepat dari yang diperkirakan.

Meskipun positif untuk dolar, dorongan dari pengumuman The Fed diremehkan oleh pesan hawkish dari beberapa bank sentral di Eropa, dan ketika Norwegia menjadi negara maju pertama yang menaikkan suku bunganya.

Poundsterling memperpanjang kenaikannya pada Kamis pekan ini, setelah bank sentral Inggris (Bank of England) mengatakan dua pembuat kebijakannya telah memilih untuk mengakhiri lebih awal pembelian obligasi pemerintah, dan pasar mengedepankan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga hingga Maret.

Di pasar negara berkembang, lira Turki anjlok ke rekor terendah setelah penurunan suku bunga mengejutkan 100 basis poin menjadi 18 persen yang terjadi meskipun inflasi mencapai 19,25 persen pada bulan lalu.

 

 

 

 

 

Sumber : medcom.id
Gambar : Tempo.co

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *