Rupiah Menguat ke Rp14.022 Bersama Mata Uang Kawasan Asia

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.022 per dolar AS pada perdagangan Kamis (21/1) pagi. Mata uang Garuda terpantau menguat 0,06 persen dibandingkan perdagangan Rabu (20/1) sore, yaitu Rp14.035 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,03 persen, dolar Taiwan menguat 0,05 persen, won Korea Selatan menguat 0,12 persen, dan peso Filipina menguat 0,05 persen.

Kemudian, rupee India menguat 0,20 persen, yuan China menguat 0,08 persen, ringgit Malaysia menguat 0,15 persen, dan bath Thailand terpantau menguat 0,16 persen. Sementara yen Jepang terpantau masih stagnan.

Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,15 persen dan dolar Australia menguat 0,28 persen. Sebaliknya dolar Kanada menguat 0,13 persen dan franc Swiss menguat 0,09 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan hari ini rupiah masih berpeluang menguat terhadap dolar AS.

Ini disebabkan kuatnya optimisme pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dan rencana stimulus fiskal yang lebih besar di bawah kepemimpinan Joe Biden.

“Optimisme tersebut mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dollar AS,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian, di sisi lain, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus covid-19 di tanah air yang bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi lebih panjang dan kembali memicu pelemahan nilai tukar rupiah.

“Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp13.950 per dolar AS, dengan potensi resisten di Rp14.100 per dolar AS,” tandasnya.

 

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : JawaPos.com

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *