Kebijakan Lockdown Buat Harga Minyak Gerak Bervariasi

Harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Senin (11/1) waktu Amerika Serikat (AS). Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh kebijakan lockdown baru di beberapa negara.

Mengutip Antara, Selasa (12/1), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret merosot 33 sen menjadi US$55,66 per barel. Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari naik tipis 1 sen ke level US$52,25 per barel.

Pergerakan harga minyak ini juga dipengaruhi kekhawatiran pasar terkait permintaan bahan bakar global. Pasar mengantisipasi penurunan permintaan karena banyak negara melakukan lockdown.

“Kekhawatiran baru tentang permintaan karena jumlah kasus baru corona yang sangat tinggi dan pembatasan mobilitas lebih lanjut, ditambah dolar AS yang lebih kuat menghasilkan tekanan jual,” ucap Analis Commerzbank Eugen Weinberg.

Berdasarkan perhitungan Reuters, kasus virus corona di seluruh dunia telah melampaui 90 juta orang. Beberapa waktu terakhir, Inggris menghadapi minggu-minggu terburuk pandemi dan kasus penularan di Jerman terus meningkat.

Selain itu, jumlah kasus penularan di China meningkat hingga tembus rekor harian dalam 5 bulan terakhir. Sementara, di Shijiazhuang yang merupakan ibu kota provinsi dan pusat penyebaran baru melarang orang pergi dari rumah.

Lalu, sentimen dolar AS juga memberikan sentimen negatif untuk harga minyak. Minyak biasanya dihargai dengan dolar AS, jadi ketika dolar AS menguat maka akan membuat harga minyak mentah lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain.

Sebelumnya, harga minyak Brent naik 3 persen ke level US$55,99 per barel. Sementara, harga minyak WTI naik 2,8 persen ke level US$52,24 per barel.

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *