Kekuatan Dolar AS Kian Pudar, Ini Penyebabnya

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap Euro, Aussie dan dolar Selandia Baru. Di mana mata uang tersebut menguat terhadap greenback, karena investor mengharapkan lebih banyak dukungan fiskal AS.

Investor meyakini bahwa prospek ekonomi akan membaik ketika vaksin Covid-19 diluncurkan dan stimulus fiskal serta moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya akan meningkatkan pertumbuhan global dan harga aset pada tahun 2021.

Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan tertinggal, dengan mata uang AS juga menderita defisit fiskal dan transaksi berjalan yang meningkat karena pemerintah meningkatkan pengeluaran untuk mengatasi penutupan bisnis terkait virus corona.

Data pada hari Rabu menunjukkan bahwa defisit perdagangan barang naik USD84,8 miliar pada November.

“Dimulainya kampanye imunisasi Covid-19 di beberapa negara serta tambahan dukungan fiskal AS telah mengurangi risiko penurunan ekonomi global dan menjadi pertanda baik bagi sentimen pasar keuangan secara umum. Ini tetap menjadi hambatan bagi USD,” Ahli Strategi Mata Uang Senior Commonwealth Bank of Australia Elias Haddad, dilansir dari Reuters, Kamis (31/12/2020).

Dolar turun 0,39% terhadap sekeranjang mata uang menjadi 89,65 setelah sebelumnya turun ke 89,56 atau terendah sejak April 2018. Ini turun lebih dari 7% tahun ini. Euro mencapai USD1,2310, sebelum jatuh kembali ke USD1,2292, naik 0,34% pada hari itu.

Aussie melonjak menjadi USD0,7686, dan terakhir naik 0,93% pada USD0,7676. Dolar juga tergelincir 0,19% menjadi 103,23 yen. Ini bertahan tepat di atas level terendah sembilan bulan di 102,86 yen yang dicapai pada 17 Desember.

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : IDX channel

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *